Pembelian Bersih Asing Meningkat 113%, IHSG Ditutup Naik 69,709

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 4 Februari 2016 berlangsung marak dan bergairah. Investor asing tampak aktif memborong berbagai saham blue chips penggerak BEI. Maraknya transaksi saham ini seiring bursa global dan regional yang juga bergairah. Kenaikan harga minyak dunia telah berimbas positif pada bursa saham.

 

Data BEI menunjukkan, transaksi beli investor asing di bursa pada Kamis (4/2) mencapai Rp2,664 triliun, sedangkan transaksi jual Rp2,303 triliun. Dengan demikian, terjadi transaksi beli bersih investor asing pada Kamis sebesar Rp361,628 miliar. Ini meningkat sekitar 113% dibanding, Rabu (3/2) dengan beli bersih asing sebesar Rp169,032 miliar.

 

Perburuan agresif investor asing atas saham blue chips mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Kamis (4/2), naik sebesar 69,709 poin (1,517%) menjadi 4.665,817 poin dari 4.596,11 poin, Rabu (3/2). Total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia mencapai 4,129 miliar saham dengan nilai Rp5,857 triliun. Dari 393 saham yang diperjualbelikan investor Kamis ini, 187 saham naik, 105 stagnan, dan 101 turun.

 

Adapun, harga saham blue chips pendorong kenaikan IHSG pada Kamis, (4/2), antara lain HM Sampoerna Tbk (HMSP), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Astra International Tbk (ASII), dan saham Bank Mandiri Tbk (BMRI).

 

Pada penutupan transaksi Kamis ini, tercatat harga saham HMSP naik Rp1.975 menjadi Rp106.475 per unit, disusul TLKM naik Rp75 ke Rp3.350 per unit, BBCA naikRp100 jadi Rp13.150 per unit, UNVR naik Rp1.325 jadi Rp39.950 per unit, BBRI naik Rp475 ke Rp11.400, ASII naik Rp125 ke Rp6.325, dan BMRI naik Rp225 ke Rp9.600 per unit.

 

Menurut data Bursa Efek Indonesia, seluruh indeks harga saham sektoral ditutup naik sebesar 0,334%-2,325% hari ini. Indeks harga saham emiten sektor konsumsi mengalami kenaikan tertinggi, yaitu 2,325% menjadi 2.261,721 poin. Indeks harga saham emiten sektor manufaktur menempati posisi ke-2 dengan kenaikan 2,019% jadi 1.233,382. (*)