Tergerus Beban Operasional, Laba Bank Panin Merosot 36% pada 2015
Pasardana.id - Kinerja keuangan PT Bank Panin Tbk (PNBN) tampak kurang menggembirakan pada 2015. Meski mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih, laba PNBN justru merosot cukup dalam pada tahun lalu.
Penurunan laba emiten perbankan ini antara lain dipicu oleh peningkatan beban operasional selain bunga yang terjadi pada tahun 2015 silam.
Manajamen perseroan sudah berupaya maksmimal untuk menekan beban operasional tersebut namun belum berhasil. Hal ini mengakibatkan laba PNBN terpangkas cukup signifikan sepanjang tahu lalu.
Rupanya, kenaikan pendapatan bunga bersih tidak mampu mendongkrak pertumbuhan laba PNBN. Kinerja laba yang cenderung turun dapat berakibat negatif bagi pemegang saham karena dividen yang diproleh bakal berkurang.
Dari laporan keuangan 2015 yang diumumkan, Kamis (25/2) terungkap, laba PT Bank Panin (PNBN) turun sebesar 36,3% menjadi Rp1,30 triliun (Rp54,18 per saham) pada 2015, dibandingkan realisasi laba Rp2,04 triliun (Rp84,82 per saham) pada tahun 2014.
Penurunan laba perseroan tersebut terjadi di tengah kenaikan pendapatan bunga bersih PNBN yang mencapai 19%, dari Rp5,23 triliun menjadi Rp6,22 triliun pada tahun 2015.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban operasional selain bunga bersih PNBN yang mencapai 74,8% menjadi Rp4,16 triliun pada 2015, dari Rp2,38 triliun pada 2014.
Peningkatan beban operasional tersebut menyebabkan laba operasional emiten bank itu turun sebesar 27,72% menjadi Rp2,06 triliun dari Rp2,85 triliun pada tahun 2014.
Seiring laba yang cenderung merosot, kinerja saham PNBN juga memburuk sepanjang tahun lalu. Pada perdagangan periode 2 Januari sampai dengan 30 Desember 2015, harga saham PNBN turun 23,83%, dari Rp1.070 per saham menjadi Rp815 per saham.

