Indomobil Sukses Internasional Masih Merugi Rp69,53 Miliar pada 2015
Kinerja keuangan emiten otomotif, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) belum pulih hingga 2015. Meski jumlah kerugian IMAS berhasil diturunkan, namun manajemen belum mampu mendongkrak pendapatan usaha ke level signifikan. Malahan, pendapatan IMAS yang merosot mengakibatkan perseroan terus merugi hingga 2015.
Sepanjang tahun 2015, IMAS mencatat kerugian sebesar Rp69,53 miliar pada 2015, turun 46,23% dibandingkan rugi Rp129,33 miliar pada tahun 2014. Kerugian perusahaan otomotif tersebut antara lain, disebabkan oleh pendapatan usaha yang merosot sebesar 7,08% menjadi Rp18,07 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,45 triliun.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan juga berkurang sebesar 8,79% menjadi Rp15,34 triliun, dari Rp16,82 triliun pada 2014. Penurunan beban pokok tersebut menyebabkan, perusahaan otomotif beraset Rp24,944 triliun per Desember 2015 itu mencatat laba kotor sebesar Rp2,73 triliun, tumbuh 3,84% dari rp2,63 triliun tahun 2015.
Pada saat yang sama, beban operasi IMAS juga naik 8,27% menjadi Rp2,75 triliun, dari Rp2,54 triliun pada tahun 2014. Namun, emiten otomotif tersebut mampu membukukan laba usaha Rp1,04 triliun pada 2015, naik 1,82% dari Rp1,02 triliun pada tahun 2014.
Aspek fundamental perseroan yang belum pulih ikut berimbas negatif terhadap harga saham IMAS di bursa. Pada periode 2 Januari 2015 sampai 30 Desember 2015, harga saham IMAS turun 39,86%, dari Rp3.825 per unit menjadi Rp2.300 per unit. Hingga pukul 14.32 WIB, IMAS tercatat Rp2.090, turun Rp50 dibanding sehari sebelumnya. (*)

