Profit Taking Investor Berlanjut, IHSG Sesi I Rabu Turun 9,205 Poin

Aksi profit taking investor terhadap sebagian saham unggulan berkapitalisasi pasar besar berlanjut  di BEI. Hal tersebut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I, Rabu (24/2) ditutup turun 9,205 poin (0,198%) menjadi 4.644,849 poin, dari 4.654,054 poin, Selasa (23/2). Penurunan indeks pada siang ini disebabkan merosotnya harga beberapa saham berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun.

 

Pelaku pasar kembali menjual sejumlah saham blue chips yang masih berpotensi mendatangkan keuntungan. Tekanan jual pemodal tersebut wajar karena harga sebagian saham berkapitalisasi di atas Rp200 triliun masih tergolong mahal. Selain itu, fluktuasi harga minyak dunia juga ikut menyulut investor merealisasikan keuntungan di bursa saham. Pemodal ternyata tidak ingin kehilangan keuntungan yang masih tersisa di BEI.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, terdapat 142 saham ditutup turun, sementara 85 dan 113 saham lainnya, masing-masing stagnan dan naik. Adapun total volume saham yang berhasil diperjualbelikan pada sesi pertama Senin ini mencapai 1,666 miliar saham senilai Rp2,197 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 112.093 kali transaksi.

 

Tercatat, saham penyebab indeks turun pada sesi I Rabu, adalah Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang harganya terpangkas Rp40 menjadi Rp3.180 per unit, disusul Unilever Indonesia (UNVR) dengan penurunan harga sebesar Rp475 ke level Rp41.975 per unit, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp150 menjadi Rp12.950 per unit, dan saham Astra International (ASII) yang harganya turun sebesar Rp225 jadi Rp6.300 per unit. (*)