Rupiah dan Harga CPO Menguat, 'Beli' Saham Indofood Sukses Makmur
Pasardana.id - Andy Ferdinand, analis Samuel Sekuritas, Jakarta merekomendasikan 'beli' saham Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan target harga Rp7.400 per saham.
Rekomendasi dan target harga tersebut didasarkan pada penguatan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta peningkatan harga jual minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil).
Menurut Andy, penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat yang kini mencapai 3% merupakan hal positif bagi INDF yang mengimpor sebagian bahan baku dan memiliki hutang valas.
Di sisi lain, papar Andy, kenaikan harga minyak sawit mentah yang saat ini berada di level RM2.600 per ton juga berpotensi mendongkrak pendapatan INDF nanti.
"Kami percaya, kenaikan harga minyak sawit mampu mendongkrak divisi agribisnis INDF," tulis Andy dalam laporan riset yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (18/2).
Pada Januari-September 2015, demikian Andy, divisi ini menyumbang masing-masing 18,3% dan 20,4% terhadap penjualan bersih dan laba sebelum bunga dan pajak INDF.
Tahun ini, Andy memproyeksikan pendapatan INDF mencapai Rp68,589 triliun, sekitar 7,6% lebih tinggi dari target pendapatan INDF pada 2015 yang sebesar Rp63,756 triliun.
Sementara laba emiten produk konsumen tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 36,39% menjadi Rp3,695 triliun pada tahun 2016, dari target laba Rp2,709 triliun pada 2015.
Hingga penutupan perdagangan sesi pertama di BEI, Kamis (18/2) saham INDF tercatat Rp6.750 per unit, meningkat Rp225 dibanding harga penutupan, Rabu (17/2) sebesar Rp6.525 per unit.
Jumlah volume saham INDF yang berhasil diperjualbelikan investor pada sesi I Kamis ini mencapai 66,043 juta unit dengan nilai transaksi Rp43,95 miliar.

