Penurunan Angka CDS, Turut Mendorong Penurunan Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin
Pasardana.id - Terus membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka CDS, turut mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin penurunan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun sebesar 7 bps di level 2,790% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 25 bps dan imbal hasil dari INDO-26 yang ditutup dengan penurunan sebesar 6 bps di level 4,155% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 45 bps. Adapun untuk seri INDO-46 imbal hasilnya ditutup dengan penurunan sebesar 5 bps di level 5,117% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 80 bps,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (09/12/2016).
Adapun imbal hasil dari Surat Utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun ditutup naik masing - masing pada level 0,38% dan 1,383% setelah keputusan ECB mengindikasikan bahwa mereka akan menurunkan jumlah pembelian aset meskipun pada saat yang sama memperpanjang waktu pelaksanaan stimulus.
Hal yang sama juga terjadi pada US Treasury dengan tenor 10 tahun yang ditutup naik pada level 2,411% jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika pada pertengahan pekan depan.
Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB Meeting) pada hari Kamis waktu setempat memutuskan untuk memperpanjang stimulus moneter hingga Desember 2017 meskipun pada saat yang sama ECB juga akan mulai menurunkan jumlah stimulus dari EUR80 miliar per bulan di akhir Maret 2017 menjadi EUR60 miliar per bulan hingga akhir Desember 2017.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hal tersebut mendapatkan respon negatif dari pelaku pasar surat utang global yang tercermin pada adanya kenaikan tingkat imbal hasil,ââÅ¡¬ jelas I Made.
Walhasil, menurut dia, pada perdagangan hari ini (Jumat, 09/12/2016), diperkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikan harga di tengah keputusan Bank Sentral Eropa untuk memperpanjang stimulus moneternya serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang bergerak dalam tren penguatan.

