Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Melanjutkan Tren Penurunan. Perubahan Tingkat Imbal Hasil Berkisar Antara 1 - 26 Bps
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 8 Desember 2016 kemarin, melanjutkan tren penurunan didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah serta masih berlanjutnya aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar Surat Utang Negara.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 26 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 6,9 bps dimana tenor pendek mengalami penurunan imbal hasil yang lebih besar dibandingkan dengan yang tenor panjang,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (09/12/2016).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 6 - 26 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga 90 bps.
Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 7 - 8 bps dengan adanya kenaikan harga hingga 35 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami penurunan berkisar antara 1 - 14 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 10 - 100 bps.
Menurut I Made, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan sejak awal perdagangan dengan adanya kenaikan harga beli (bid price) yang lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya.
Kenaikan harga Surat Utang Negara masih didorong oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan melemahnya dollar Amerika terhadap mata uang global jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.
Indeks Dollar menunjukkan tren penurunan yang terlihat sejak awal bulan Desember 2016 yang sempat berada pada posisi tertingginya sejak lima tahun terakhir jelang akhir bulan November 2016.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Penguatan mata unag rupiah menjadi daya tarik bagi investor asing untuk kembali masuk pada instrumen Surat Utang Negara yang juga didukung oleh tingkat imbal hasil Surat Utang Negara yang cukup tinggi dibandingkan dengan tingkat imbal hasil surat utang regional,ââÅ¡¬ terang I Made.
Diungkapkan, imbal hasil dari Surat Utang Indonesia dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 7,495% maih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan imbal hasil Surat Utang India dengan tenor yang sama di level 6,402%. Sementara itu, dilihat dari nilai tukar terhadap dollar Amerika, rupiah di tahun 2016 mengalami penguatan sebesar 3,63% sementara itu mata uang Rupee India justru mengalami pelemahan sebesar 1,82%.
Ditambahkan, kombinasi dari tingkat imbal hasil yang tinggi didukung dengan faktor penguatan nilai tukar rupiah menjadi daya tarik Surat Utang Negara bagi investor asing.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hingga tanggal 7 Desember 2016, investor asing mencatatkan pembelian bersih Surat Utang Negara senilai Rp5,278 triliun di bulan Desember 2016 dengan akumulasi sejak awal tahun 2016 senilai Rp102,82 triliun. Hanya saja kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin sempat diwarnai oleh aksi ambil untung oleh investor sehingga mendorong harga Surat Utang Negara turun dari posisi tertingginya,ââÅ¡¬ papar I Made.
Namun demikian, lanjut dia, secara keseluruhan harga Surat Utang Negara ditutup dengan kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya dimana hal tersebut mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 8 bps di level 7,216% dan untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 14 bps di level 7,49%.
Adapun untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun imbal hasilnya mengalami penurunan sebesar 6 bps di level 7,894% dan untuk tenor 20 tahun turun sebesar 10 bps di level 7,904%.

