Perubahan Tingkat Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Berkisar Antara 1 - 40 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 7 Desember 2016 kemarin, kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh hasil positif pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara serta nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan terhadap dollar Amerika.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 40 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 12,2 bps dengan penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 1 - 10 tahun,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (08/12/2016).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 7 - 30 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 10 - 65 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 24 - 30 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 120 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang juga cenderung mengalami penurunan berkisar antara 1 - 40 bps dengan adanya perubahan harga hingga mencapai 280 bps.

Menurut I Made, lonjakan kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh hasil positif dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan pada hari Selasa, 6 Desember 2016 dimana total penawaran yang masuk mencapai Rp29,28 triliun. Sementara itu, pemerintah hanya memenangkan lelang sesuai dengan target senilai Rp6,2 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Investor yang tidak mendapatkan melalui lelang yang juga merupakan lelang terakhir di tahun 2016, mencoba untuk menempatkan dananya dengan melakukan pembelian di pasar sekunder sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,ââÅ¡¬ ungkap I Made.

Selain itu, lanjut dia, kenaikan harga pada perdagangan kemarin juga didorong oleh aksi beli oleh investor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang belum memenuhi kewajiban penempatan dana di Surat Berharga Negara jelang berakhirnya waktu pemenuhan kewajiban pada akhir Desember 2016.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan terhadap dollar Amerika di tengah penurunan angka cadangan devisa juga turut mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder,ââÅ¡¬ jelasnya.

Sementara itu, Bank Indonesia menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2016 tercatat sebesar US$111,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2016 yang sebesar US$115,0 miliar.

Penurunan cadangan devisa pada November 2016 terutama disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dimana di bulan November 2016 investor asing mencatatkan penjualan bersih Surat Utang Negara senilai Rp19,57 triliun dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mengalami pelemahan (depresiasi) sebesar 3,70%.

Secara keseluruhan, jelas I Made, lonjakan kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 30 bps di level 7,300% dan seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 33 bps di level 7,637%.

Adapun untuk tenor 15 tahun imbal hasilnya mengalami penurunan sebesar 13 bps di level 7,956% dan untuk tenor 20 tahun sebesar 10 bps di level 8,003%. Rata - rata imbal hasil Surat Utang Negara juga mengalami penurunan menjadi 7,863% dari posisi 7,985% di hari Selasa.