Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Kemarin Senilai Rp11,07 Triliun dari 34 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Selasa (06/12) kemarin, mengalami peningkatan dibandingkan dengan rata - rata volume perdagangan beberapa hari sebelumnya, yaitu senilai Rp11,07 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp1,20 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp3,18 triliun dari 53 kali transaksi di harga rata - rata 97,32% diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp2,47 triliun dari 48 kali transaksi di harga rata - rata 94,87%,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (07/12/2016).
Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, lanjut I Made, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp930,5 miliar dari 34 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Tahun 2016 Seri B (ISAT01BCN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp150 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,055% dan diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2016 Seri A (BBIA01ACN1) senilai Rp136 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 99,97%,ââÅ¡¬ terangnya.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 70,00 pts (0,52%) pada level 13370,00 per dollar Amerika.
Bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13340,00 hingga 13424,00 per dollar Amerika, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terjadi sejalan dengan pergerakan nilai tukar mata uang regional yang cenderung mengalami penguatan terhadap dollar Amerika dengan dipimpin oleh mata uang Rupee India (INR) menjelang keputusan Bank Sentral India yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Adapun mata uang regional yang terlihat mengalami pelemahan diantaranya adalah Yen Jepang (JPY) dan Dollar Singapura (SGD).
Dalam sepekan terakhir, mata uang regional bergerak dengan kecenderungan mengalami penguatan terhadap dollar Amerika dengan dipimpin oleh penguatan nilai tukar rupiah (1,42%) diikuti oleh Rupee India (1,12% dan Ringgit Malaysia (0,69%).

