MARKET REVIEW Jumat (30/12/2016)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (30/12/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pola perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia pada hari terakhir perdagangan di tahun 2016.

Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami koreksi tipis, dengan Dow Jones tercatat melemah -0.07% pada level 19,819.78, S&P 500 tercatat melemah -0.03% pada level 2,249.26 dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.12% pada level 5,432.09.

EIDO yang merupakan Indeks Benchmark saham-saham Indonesia mengalami penguatan yang cukup signifikan, sebesar +3.69% pada level 24.45.

Pelemahan Bursa Wall Street terjadi kembali walaupun cukup tipis, namun lebih dipengaruhi oleh pelemahan Dollar amerika dan pelemahan tipis pada harga minyak mentah dunia.

Selain itu juga dikabarkan bahwa Presiden Barrack Obama menjatuhkan sanksi terhadap oknum Rusia dan lembaga-lembaga Rusia terkait pembajakan e-mail Partai Demokrat pada saat Pemilu lalu.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun mengalami penurunan pada level 2.47% dan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.57% pada level 102.090.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia bergerak mengalami penurunan, dimana minyak WTI tercatat melemah sebesar -0.52% pada level 53.78 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.14% pada level 56.14 USD/barel.

Harga Emas mengalami peningkatan sebesar +0.33% pada level 1,161.96, harga batu bara untuk kontrak bulan Januari 2017 mengalami kenaikan sebesar +2.18% pada level 93.75 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami kenaikan +0.06% stagnan pada level 3,130 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami penguatan +0.42% pada level 249.85 USD/lb.

Pelemahan harga minyak mentah dunia terjadi setelah Energy Information Administration (EIA) merilis data cadangan minyak mentah Amerika Serikat kembali mengalami kenaikan sebesar 614 ribu barel, tetapi kenaikan tersebut masih lebih rendah dari pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 2.256 juta barel.

Eropa

Dari Eropa, pertumbuhan kredit bulan November mengalami peningkatan menjadi 1.9% YoY dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.8% YoY.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Pada Kamis, 29 Desember 2016 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan sebesar +93.121 poin atau +1.788% pada level 5,302.566.

Penguatan IHSG terus berlanjut setelah melemah cukup dalam sejak 9 Desember 2016, tetapi sejak perdagangan kemarin Investor Asing telah kembali mencatatkan net sell sebesar 223.5 milyar, mengindikasikan bahwa Investor Asing mulai melakukan profit taking di akhir tahun 2016. kenaikan tertinggi terjadi pada sektor Aneka Industri, Keuangan dan Infrastruktur.

Dengan adanya penguatan yang signifikan pada IHSG seiring technical rebound yang terjadi dan juga kenaikan signifikan pada EIDO, dapat dimanfaatkan oleh Investor untuk melakukan profit taking terlebih dahulu.

Kami memperkirakan bahwa penutupan Bursa akhir tahun 2016 yang akan berlangsung pada hari ini, IHSG akan bergerak menguat terbatas dan hal tersebut dapat dijadikan momentum untuk mengamankan keuntungan terlebih dahulu, dan mulai memutuskan untuk berinvestasi kembali pada awal tahun 2017.

IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,230 - 5,350.