Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Bergerak Terbatas dengan Perubahan Berkisar Antara 1 - 4 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 27 Desember 2016 kemarin, bergerak terbatas di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri serta volume perdagangan yang tidak begitu besar.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dengan arah perubahan imbal hasil yang cenderung mengalami kenaikan,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 2 - 10 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps yang didorong oleh adanya koreksi harga hingga 10 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang cenderung bergerak dengan mengalami kenaikan hingga sebesar 4 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 2 - 45 bps.

Menurut I Made, pergerakan harga Surat Utang Negara yang masih terlihat terbatas pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh pelaku pasar yang cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hal tersebut juga tercermin pada volume perdagangan Surat Utang Negara yang tidak begitu besar,ââÅ¡¬ jelasnya.

Adapun perubahan harga yang cenderung mengalami penurunan masih didorong oleh aksi jual terbatas oleh investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) yang terlihat pada penurunan jumlah kepemilikan oleh investor asing dalam beberapa hari terakhir.

Data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 23 Desember 2016 menunjukkan bahwa investor asing mengurangi kepemilikannya di Surat Berharga Negara secara berturut - turut sejak tanggal 16 Desember 2016 senilai Rp1,77 triliun. Namun demikian, sepanjang bulan Desember 2016, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih di Surat Berharga Negara senilai Rp9,50 triliun dan di sepanjang tahun 2016 senilai Rp107,04 triliun dengan nilai kepemilikan di Surat Berharga Negara sebesar Rp665,56 triliun yang setara dengan 37,53% dari total outstanding Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan.

Secara keseluruhan, tutur I Made, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun masing - masing sebesar 1 bps dan 2 bps di level 7,48% dan 7,86%.

Adapun untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami perubahan yang terbatas kurang dari 1 bps di level di level 8,08% untuk tenor 15 tahun dan juga di level 8,08% untuk tenor 20 tahun.