Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Cenderung Turun, Perubahan Berkisar Antara 1 - 8 Bps
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 20 Desember 2016 kemarin, kembali bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh penurunan imbal hasil surat utang global.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 3,6 bps. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 2 - 7 bps dengan adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Sementara itu, jelas I Made, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami penurunan imbal hasil yang berkisar antara 5 - 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps dan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan dengan kecenderungan mengalami penurunan yang berkisar antara 1 - 8 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 75 bps.
Menurut I Made, imbal hasil Surat Utang Negara yang kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan pada perdagangan kemarin didorong oleh faktor imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah kekhawatiran investor global terhadap gejolak politik di luar negeri seperti China dengan Amerika Serikat hingga pembunuhan Ambasador Rusia di Turki.
Ditambahkan, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara juga didorong oleh faktor domestik dimana Menteri Keuangan menyatakan bahwa defisit APBN 2016 tidak akan melebihi 2,7% dari GDP. Selain itu, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko - Kementerian Keuangan RI bahawa target penerbitan Surat Berharga Negara di tahun 2016 telah terpenuhi seluruhnya, yaitu sebesar Rp651,85 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan kondisi tersebut maka pasokan Surat Berharga Negara di tahun 2016 di pasar perdana telah terpenuhi, sehingga mendorong investor untuk melakukan pembelian di pasar sekunder guna memenuhi kebutuhan penempatan dana di Surat Berharga Negara di tahun 2016,ââÅ¡¬ terang I Made.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Hanya saja kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin dibatasi oleh faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang terjadi seiring dengan pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika,ââÅ¡¬ sambungnya.
Sehingga secara keseluruhan, lanjut dia, kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun sebesar 8 bps masing - masing di level 7,55% dan 8,13%.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun turun sebesar 4 bps di level 7,827% dan tenor 15 tahun turun sebesar 7 bps di level 8,056%.

