ANALIS : Harga SUN Masih Akan Bergerak Bervariasi dengan Peluang Mengalami Penurunan

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi dengan peluang untuk mengalami penurunan di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah serta imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan.

Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, setelah bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan dalam dua hari perdagangan terakhir, harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan berpeluang mengalami penurunan seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dimana dalam sepekan terakhir nilai tukar rupiah telah mengalami pelemahan sebesar 0,88% terhadap dollar Amerika.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Selain faktor pergerakan nilai tukar rupiah, peluang terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara juga akan dipengaruhi oleh pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami kenaikan,ââÅ¡¬ jelas I Made kepada Pasardana.id di Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Dijelaskan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,56% dari posisi 2,53% pada penutupan di hari Senin. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga terlihat mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya, masing - masing di level 0,268% dan 1,40%.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kenaikan imbal hasil dari surat utang global tersebut kami perkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika,ââÅ¡¬ terang I Made.

Ditambahkan, sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, imbal hasil surat utang global bergerak dengan mengalami kenaikan di tengah aksi jual investor asing seiring dengan ekspektasi kenaikan laju inflasi di Amerika yang dipengaruhi oleh kebijakan yang akan diambil pemerintah Amerika Serikat.

Adapun secara teknikal, lanjut dia, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek pergerakan harganya akan cenderung mendatar (sideways). Potensi koreksi harga dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk kembali melakukan akumulasi mengingat hingga akhir tahun 2016 pemerintah tidak menerbitkan Surat Berharga Negara seiring dengan telah terpenuhinya target penerbitan Surat Berharga Negara di tahun 2016.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan beberapa faktor tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi,ââÅ¡¬ ujarnya.

"Beberapa seri yang cukup menarik untuk diperdagangkan diantaranya adalah seri FR0066, FR0038, ORI013, FR0069, FR0053, FR0071 dan FR0068. Adapun untuk Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, seri yang cukup menarik untuk diakumulasi adalah INDO-35, INDO-37, dan INDO-38 yang memiliki harga relatif lebih murah dibandingkan dengan seri lain dengan tenor yang mendekati sama," tandasnya.