Tak Menutup Kemungkinan BUMI Balik Ke LQ-45
Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali mengeluarkan daftar saham-saham dengan likuiditas terbesar pada bulan Februari 2017 mendatang. PT Bumi Resouces Tbk (BUMI) digadang-gadang menjadi salah kandidat investor yang akan masuk kedaftar tersebut.
Menurut analis Saran Mandiri, Hans Kwee bahwa jika melihat likuiditas perdagangan saham BUMI dua bulan belakangan ini maka tidak menutup kemungkinan BUMI masuk kembali daftar LQ-45.
"Harusnya bisa (masuk LQ-45)," ucap dia kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Ia menilai dengan masuknya saham grup Bakrie itu akan disambut baik oleh investor, sebab banyak investor yang memiliki saham tersebut.
"Saya pikir positif, banyak yang punya saham BUMI. Jadi, kalau likuid tentu banyak yang senang," terang dia.
Sementara analis pasar modal, Reza Priyambada menyatakan, tak menutup kemungkinan BUMI masuk kembali dalam 45 saham yang paling aktif diperdagangkan.
"Bagi investor, sepanjang bisa diperdagangkan dan menghasilkan keuntungan maka akan menjadi pilihan," terang dia.
Menanggapi hal itu, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini menyatakan, untuk masuk LQ-45, ada beberapa faktor yang akan dipertimbangkan yakni faktor likuiditas dan fundamental.
"Selain likuiditas, kami juga melihat faktor fundamental," terang dia.
Untuk fundamental, jelas dia, tidak hanya melihat dari sisi fundamental saat ini namun juga melihat prospek kedepan.
"Jadi bisa saja masuk," terang dia.
Untuk diketahui, LQ-45 menjadi acuan utama investor, namun Hamdi mengingatkan, walaupun masuk LQ-45 setiap saham tetap memiliki risiko.
"Jadi Investor akan menghitung fundamental, prospek kedepan industrinya dan itu berlaku tidak hanya saham BUMI saja, tapi semua saham," terang dia.
Sebagai tambahan informasi, sejak status suspend BUMI dicabut pada tanggal 5 Oktober 2016 hingga perdagangan kemarin, tercatat BUMI diperdagangkan dengan volume rata rata 15 juta lot perhari dan dengan nilai Rp 197 miliar perhari.

