Volume Perdagangan SUN di Akhir Pekan Kemarin Senilai Rp7,36 Triliun dari 31 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (09/12/2016) kemarin, tercatat senilai Rp7,36 triliun, atau mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,85 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,17 triliun dari 20 kali transaksi di harga rata - rata 103,71% dan diikuti oleh transaksi Obligasi Negara seri FR0060 senilai Rp560 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,055%,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Sementara itu, lanjut I Made, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp772,70 miliar dari 33 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun 2016 Seri A (JPFA02ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp228,9 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,08% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap II Tahun 2016 Seri A (PNMP01ACN2) senilai Rp149 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,10%,ââÅ¡¬ terangnya.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 32 pts (0,24%) pada level 13319,00 per dollar Amerika.

Nilai tukar rupiah bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13285,00 hingga 13351,00 per dollar Amerika seiring dengan pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Pelemahan mata uang regional dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) serta diikuti oleh Yen Jepang (JPY) dan Dollar Taiwan (TWD).

Adapun dalam sepekan terakhir, mata uang regional bergerak cukup bervariasi dimana mata uang rupiah memimpin penguatan (1,44%) diikuti oleh Rupee India (1,15%) dan Ringgit Malaysia (0,65%). Adapun mata uang Yen Jepang dalam sepekan masih bergerak melemah (0,96%) diikuti oleh Yuan China (0,34%) dan Dollar Singapura (0,25%).