BJB Akan Terbitkan E-Money Sendiri Tahun Depan
Pasardana.id - Bank Jawa Barat Banten (BJB) akan membuat electronik money/e-money (kartu elektronik non tunai) pada semester I 2017. Langkah ini telah dilakukan dengan pengajuan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember lalu.
"Kami berharap masyarakat mulai terbiasa bertransaksi menggunakan uang elektronik," kata Fermiyanti, Direktur Konsumer PT BJB Tbk di Jakarta, belum lama ini.
E-Money diterbitkan BJB sebagai upayanya mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI). Langkah ini juga diharapkan menambah fee based income (pendapatan non bunga) bagi BJB.
"Sebanyak 80.000 kartu e-money ditargetkan terjual oleh BJB pada lima tahun pertama," jelasnya.
Saat ini Bank Mandiri digandeng BJB, untuk penerbitan e-money berupa co-branding. Bank Mandiri menyediakan platform untuk teknologi informasi (TI).
"Bank Mandri juga dipilih lantaran bank ini paling aktif dalam pembayaran Gerbang Tol Otomatis (GTO). Hal ini yang sejalan dengan kebutuhan BJB," ujarnya.
Kartu e-money Bank Mandiri dan BJB akan dijual melalui kantor-kantor cabang BJB di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Dari langkah ini sebanyak 33 kantor cabang BJB akan menerima pendistribusiannya pada tahap awal.
"Kartu ini dapat digunakan di merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri, seperti sektor transportasi, merchant retail, merchant kuliner, theme park, dan sektor potensial lainnya," jelasnya.
Georgino Godong Sr, Executive Vice President (EVP) Chief Technology Officer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengemukakan, kerjasama banknya dengan BJB merupakan sinergi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Kebijakan ini juga diharapkan memperbesar pangsa pasar kartu prabayar e-money, karena bank ini sebagai bank pemerintah daerah (pemda) yang mengelola berbagai sumber daya untuk meningkatkan kualitas layanan publik kepada masyarakat.
"Kami ingin e-money dapat memudahkan masyarakat melakukan transaksi pembayaran," jelasnya.
Sebanyak 8,4 juta e-money disebarkan Bank Mandiri sampai Oktober 2016. Dari hal ini, diperoleh 36 juta transaksi di 52.000 outlet senilai Rp327 miliar per bulan.

