Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Kemarin Senilai Rp10,58 Triliun dari 41 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (30/11) kemarin, cukup tinggi yakni senilai Rp10,58 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,33 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0068 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,40 triliun dari 89 kali transaksi di harga rata - rata 99,74% diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp1,35 triliun dari 51 kali transaksi di harga rata - rata 93,35%,ââÅ¡¬ jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (01/12/2016).

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, tutur I Made, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp916,50 miliar dari 43 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III Tahun 2016 Seri A (BIIF01ACN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp66 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 99,77% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri A (SMII01ACN1) senilai Rp65 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,59%,ââÅ¡¬ terangnya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat terbatas di level 13555,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan sebesar 5,00 pts (0,04%) dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya.

Bergerak terbatas pada kisaran 13512,00 hingga 13573,00 per dollar Amerika penguatan nilai tukar rupiah terjadi di tengah mata uang regional yang bergerak cukup bervariasi. Mata uang Yuan China (CNY) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh mata uang Rupee India (INR).

Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Dollar Singapura (SGD).

Asal tahu saja, sepanjang bulan November 2016, mata uang regional mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang global pasca kemenangan Donald Trump sebagai presiden terpilih pada pemilihan umum di awal bulan November 2016.

Pelemahan mata uang regional terbesar dalam bulan November 2016 adalah Yen Jepang (JPY) sebesar 7,44% diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) sebesar 5,96% dan mata uang Rupiah sebesar 3,70%.