Euforia Pilpres AS Hanya Berpengaruh Sesaat Pada IHSG
Pasardana.id - Pelaku pasar modal dalam negeri menanggapi perhitungan cepat pemilihan Presiden Amerika Serikat dengan reaktif.
Pada tahap awal dalam perhitungan cepat, Hillary Clinton menang sehingga pada saat pembukaan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menghijau dan sempat menyentuh level 5492.
Namun, ketika perhitungan cepat menyebutkan kemenangkan kubu Donald Trump, pelaku pasar pun berbalik arah melakukan aksi jual sehingga dalam hitungan menit, IHSG melorot ke zona merah dan pada pukul 10.16 WIB menyentuh level 5412 atau turun 58 point setara -1,05% dari penutupan kemarin.
Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio bahwa pengaruh Pilpres AS hanya mempengaruhi pasar modal dalam waktu singkat.
"Menurut saya pengaruh psikologis-nya hanya sebentar-lah," kata dia di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Namun, lanjut dia, menurut pembicaraan dengan para pelaku pasar, terlihat kecenderungan terhadap Hillary Clinton.
"Katanya kalau Trump menang akan ada sedikit kehilangan 'trust' sebab tadi kan sempat 5492 kok," ujar dia.
Lebih lanjut Tito menjelaskan, pelaku pasar Wall Street lebih cenderung kepada partai Republik. Namun, sosok Trump bagi pelaku pasar menjadi suatu yang dikhawatirkan dalam menata kelola ekonomi saat Trump menjalankan pemerintah AS mendatang.
"Apakah konflik akan dibuat atau nggak," ujar dia.
Ditambahkan, pelaku pasar di AS akan lebih bereaksi setelah Presiden terpilih memilih anggota kabinetnya. Misalnya, Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan.
"Ini akan berpengaruh secara langsung ke pasar," terang dia.
Padahal, lanjut dia, jika Hillary Clinton memenangkan Pilpres AS, maka IHSG akan menyentuh level 5500. "Secara psiklogis pasar lebih percaya Hillary," tandas dia.

