Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Kemarin Alami Penurunan Cukup Besar
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Senin (07/11/2016) kemarin, mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan dengan volume perdagangan di akhir pekan, yaitu senilai Rp1,962 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp731,02 miliar.
"Hal tersebut mencerminkan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder. Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp354,81 miliar dari 60 kali transaksi di harga rata - rata 104,30% dan diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp331,6 miliar dari 12 kali transaksi di harga rata - rata 107,43%," papar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (08/11/2016).
Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, lanjut I Made, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp771 miliar dari 28 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2016 Seri A (BFIN03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp160 miliar dari 13 kali transaksi di harga rata - rata 100,01% dan diikuti oleh Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 Seri A (ADMF03ACN4) senilai Rp155 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,28%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 18,50 pts (0,14%) pada level 13086,00 per dollar Amerika didoorng oleh faktor berkurangnya cadangan devisa di bulan Oktober 2016.
Bank Indonesia menyatakan bahwa, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2016 tercatat sebesar US$115,0 miliar, sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi akhir September 2016 yang sebesar US$115,7 miliar. Bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13117,00 hingga 13081,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika.
Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah spekulasi bahwa Hillary Clinton akan memenangkan pemilihan umum presiden Amerika Serikat.

