Perubahan Tingkat Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Berkisar Antara 1 - 6 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 7 November 2016 kemarin, bergerak bervariasi di tengah cukup beragamnya katalis dari dalam dan luar negeri.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dimana dengan kecenderungan mengalami imbal hasil pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (08/11/2016).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) pada perdagangan kemarin cenderung mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps didorong oleh adanya kenaikan harga hingga 15 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami perubahan terbatas berkisar antara 1 - 2 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 3 - 10 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami perubahan hingga 4 bps didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 3 - 35 bps.

Menurut I Made, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin sempat mengalami kenaikan di awal perdagangan didukung oleh faktor eksternal dimana imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan harga serta membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka CDS.

Namun demikian, beberapa seri Surat Utang Negara terlihat kembali mengalami koreksi setelah data ekonomi di kuartal III 2016 tumbuh lebih lambat dari kuartal II 2016 sebagaimana yang diperkirakan oleh pelaku pasar.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa ekonomi Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 (YoY) tumbuh 5,02 persen, melambat dibanding triwulan II-2016 yang tumbuh 5,19 persen. Adapun ekonomi Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya (QoQ) tumbuh 3,20 persen. Data tersebut sedikit di bawah konsensus analis yang sebesar 5,08% (YoY) dan sebesar 3,25% (QoQ). Dengan pencapaian pertumbuhan ekonmi di kuartal III, maka ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2016 (c-to-c) tumbuh 5,04 persen.

Selain itu, data Net Foreign Asset di bulan Oktober 2016 yang sebesar Rp1465,7 triliun juga mengalami sedikit penurunan dari posisi di akhir Septemer 2016 yang senilai Rp1467,4 triliun.

Lebih jauh dikatakan, bervariasinya katalis dari dalam dan luar negeri tersebut, turut mempengaruhi arah pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin, sehingga secara keseluruhan perubahan harga yang terjadi mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar2 bps di level 6,948% dan seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 1 bps di level 7,287%.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 7,719% dan 7,827%,ââÅ¡¬ tandasnya.