MARKET REVIEW Selasa (08/11/2016)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (08/11/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti ramainya sentiment dari dalam maupun luar negeri, yang diprediksi akan mempengaruhi pola perdagangan di lantai bursa pada hari ini, Selasa (08/11/2016).

Beberapa sentiment yang dimaksud, antara lain;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan cukup signifikan, dimana Dow Jones tercatat menguat +2.08% pada level 18,259.60, S&P 500 tercatat menguat +2.22% pada level 2,131.52 dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +2.37% pada level 5,166.17. EIDO mengalami penguatan sebesar +3.03% pada level 26.22.

Penguatan signifikan pada Bursa Wall Street terjadi setelah Direktur FBI James Comey mengatakan bahwa tidak ada tindakan criminal yang terjadi saat investigasi e-mail pribadi dari Hillary Clinton. Dengan adanya pernyataan tersebut maka akan memudahkan langkah Hillary Clinton untuk maju sebagai Calon Presiden Amerika Serikat.

Pada hari ini 8 November 2016 Pemilu Presiden Amerika Serikat akan diselenggarakan, dan pasar berkeyakinan Hillary Clinton memperoleh probabilitas yang lebih kuat untuk menang dibandingkan Donald Trump. Hillary Clinton digadang-gadang akan melenjutkan kepemimpinan partai Demokrat. Apabila hal tersebut benar terjadi maka proses penguatan Bursa Wall Street akan terus berlanjut dengan harapan perekonomian Amerika Serikat akan mengalami perubahan ditangan Hillary Clinton.

Dollar Spot Index menurut data Bloomberg mengalami penguatan sebesar +0.74% pada level 97.781. Sentiment Pemilu Presiden Amerika Serikat turut mempengaruhi pergerakan Dollar Spot Index.

Komoditas

Harga minyak mentah dunia mengalami penguatan, dimana minyak WTI tercatat menguat sebesar +2.00% pada level 44.95 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +1.51% pada level 46.27 USD/barel. Harga Emas mengalami pelemahan -1.81% pada level 1,281.47, harga batu bara untuk kontrak bulan Januari 2017 tercatat menguat tajam sebesar +2.37% pada level 103.85 USD/metric tonnes. Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami pelemahan sebesar -1.37% pada level 2,736 RM.

Penguatan harga minyak mentah dunia terjadi setelah Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo mengatakan bahwa produsen minyak terbesar di dunia yaitu Rusia sedang dalam tahap menyetujui bersama OPEC untuk membatasi produksi minyak mentah dunia. Tetapi pada saat ini pasar masih lebi fokus pada Pemilu Presiden Amerika Serikat.

Eropa dan China

Data penjualan ritel Eropa bulan September mengalami pertumbuhan yang stagnan pada level -0.2% MoM, dan secara tahunan hanya tumbuh sebesar 1.1% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.2% YoY. Retail PMI juga tercatat mengalami penurunan pada bulan October yaitu pada level 48.6, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 49.6.

Dari China, Cadangan Devisa tercatat mengalami penurunan pada bulan Oktober, yaitu pada level $ 3121 Milyar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebeesar $ 3166 Milyar.

Indonesia Market

Pertumbuhan GDP Indonesia pada kuartal III 2016 tercatat sebesar 3.20% QoQ, lebih rendah dari kuartal II 2016 yang tercatat sebesar 4.03% QoQ. Alhasil, secara tahunan perekonomian hanya tercatat tumbuh sebesar 5.02% YoY, lebih rendah dari kuartal II 2016 yang tercatat sebesar 5.19% YoY.

Secara year-to-date pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5.04%. Indeks Kepercayaan Bisnis di Indonesia mengalami penurunan pada kuartal III 2016 pada level 107.89, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 110.24.

Angka pengangguran mengalami peningkatan pada kuartal III 2016 sebesar 5.61% dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 5.5%.

Cadangan Devisa Indonesia juga mengalami penurunan pada bulan Oktober dan tercatat sebesar $115 Milyar, lebih rendah dari bulan September yang tercatat sebesar $ 115.7 Milyar.

Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2016 baru mencapai Rp 870,95 triliun. Jumlah itu setara dengan 64,27% target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 yang sebesar Rp 1.318,9 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan nilai penerimaan pajak periode sama 2015, angka ini tumbuh sebesar 13,3%.

Penerimaan pajak saat ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab, pada Oktober 2016 saja, tercatat ada pemasukan pajak sebesar Rp 78,5 triliun ditopang oleh program tax amnesty. Karena hal tersebut, maka Realisasi belanja K/L diperkiraan hanya 65%.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim ada lonjakan komitmen investasi asing ke dalam negeri. Dari awal tahun 2016 hingga triwulan III-2016, lembaga ini mencatat ada komitmen investasi asing sebesar Rp 1.800 triliun atau tumbuh 54% dibandingkan dengan periode sama 2015. Dari jumlah itu, komitmen investasi dari Singapura mencapai US$ 20,9 miliar, Malaysia US$ 13,4 miliar, China US$ 6,1 miliar, Korea Selatan US$ 4 miliar, dan Hong Kong sebesar US$ 2,2 miliar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diperkirakan akan megalami penguatan terbatas pada range harga 5,360 - 5,430. Penguatan IHSG lebih dipengaruhi factor eksternal yaitu penguatan Bursa Wall Street dan Harga minyak mentah dunia, tetapi kondisi ekonomi dalam negeri cenderung kurang kondusif untuk saat ini.