Volume Perdagangan SUN di Akhir Pekan Kemarin, Tercatat Senilai Rp5,02 Triliun dari 34 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin, tercatat senilai Rp5,02 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,24 triliun.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp570,59 miliar dari 53 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 103,93% dan diikuti oleh volume perdagangan Project Based Sukuk seri PBS006 senilai RP530,3 miliar dari 5 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 104,94%.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp591,8 miliar dari 22 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap IV Tahun 2016 Seri B (FIFA02BCN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp198 miliar dari 5 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 100,05% dan diikuti oleh  Sukuk Ijarah TPS Food II Tahun 2016 (SIAISA02) senilai Rp100 miliar dari 1 kali transaksi di harga 100,00%,ââÅ¡¬ terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan ditutup menguat terbatas di level 13068,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan sebesar 7,00 pts (0,06%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Bergerak pada kisaran 13058,00 hingga 13115,00 per dollar Amerika, nilai tukar ruiah terhadap dollar Amerika cenderung mengalami pelemahan sejak awal perdagangan dan menunjukkan penguatan jelang berakhirnya sesi perdagangan. Namun demikian, dalam sepakan terakhir nilai tukar rupiah cenderung mengalami pelemahan dibandingkan dengan posisi pada akhir pekan sebelumnya.

Sementara itu, mata uang regional pada perdagangan di akhir pekan kemarin ditutup cukup bervariasi dengan mata uang Yuan China (CNY) memimpin penguatan mata uang regional, adapun mata uang Ringgit Malaysia (MYR) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika.