ANALIS : Harga SUN Hari Ini Cenderung Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas jelang pelaksanaan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat serta lelang penjualan Surat Utang Negara.
"Selain itu, investor juga menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2016, dimana analis memperkirakan ekonomi Indonesia di kuartal III 2016 tumbuh sebesar 3,25% dibandingkan dengan kuartal II 2016 (QoQ) dan sebesar 5,08% dibandingkan dengan kuartal III tahun 2015 (YoY)," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Sementara itu, lanjut I Made, dari pasar surat utang global, imbal hasil surat utang global pada perdagangan di akhir pekan lalu, mengalami penurunan dimana imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 1,778% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,812% setelah data sektor tenaga kerja Amerika di bulan Oktober 2016 tumbuh dibawah estimasi analis.
Dijelaskan, data Nonfarm Payrolls di bulan Oktober 2016 bertambah sebanyak 161 ribu tenaga kerja, di bawah konsensus analis yang sebesar 178 ribu tenaga kerja serta turun dari data di bulan September 2016 yang mencapai 191 ribu tenaga kerja. Namun demikian, data sektor tenaga kerja menunjukkan perbaikan di sisi tingkat pengangguran yang turun menjadi 4,9% dari 5,0% di bulan September 2016 serta tingkat upah rata - rata per jam yang meningkat 0,4% dibandingkan dengan periode di bulan September 2016.
Sementara itu, imbal hasil surat utang Jerman (Bund) serta imbal hasil surat utang Inggris dengan tenor yang sama, ditutup turun masing - masing pada level 0,14% dan 1,133% setelah pasar saham di Eropa mengalami koreksi yang cukup besar mendorong investor untuk masuk kepada aset yang lebih aman (safe haven asset).
"Hal tersebut kami perkirakan juga akan berpengaruh terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini," jelas I Made.
Sedangkan secara teknikal, sambungnya, harga Surat Utang Negara masih akan berpeluang mengalami penurunan di tengah indikator teknikal yang masih menunjukkan tren penurunan, terutama pada seri Surat Utang Negara dengan tenor di atas 10 tahun. Sedangkan untuk tenor pendek di bawah 10 tahun, secara teknikal pergerakan harganya masih berada pada area konsolidasi dimana meskipun terjadi koreksi harga, perubahan harganya tidak akan terlalu besar dan akan cenderung bergerak mendatar dalam jangka pendek.
"Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut serta agenda lelang penjualan Surat Utang Negara dan pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat yang akan diadakan pada hari Selasa, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder," terangnya.
"Kami masih merekomendasikan strategi trading secara aktif dengan menggeser portofolio dengan tenor yang lebih pendek bagi investor dengan horizon investasi jangka pendek di tengah kondisi harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi dalam jangka pendek. Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, adanya koreksi pada Surat Utang Negara tenor panjang dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi secara bertahap di tengah tren penurunan suku bunga perbankan di dalam negeri dengan pilihan diantaranya adalah FR0070, FR0073, FR0058, FR0045 dan FR0067," tandas I Made.

