Kospi Menguat 4,86 Poin

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea menguat 4,86 poin, atau sekitar 0,25 persen, pada Kamis (3/11/2016) dari sesi sebelumnya, menjadi 1.983,80. Volume perdagangan tipis 267 juta saham senilai 3,67 triliun won, atau sekitar US$3,22 miliar, dengan jumlah saham yang naik melebihi yang turun 584 berbanding 249.

Angka indeks menguat, mengakhiri penurunan empat sesi beruntun,  setelah terjadinya pembelian oleh investor institusi meski kondisi politik nasional Korea Selatan maupun luar negeri, terutama Amerika Serikat, berada dalam ketidakpastian.

Investor individu dan asing masing-masing melakukan penjualan saham senilai 139 miliar won dan 212 miliar won. Aksi jual tersebut tertutupi aksi beli investor institusi saham senilai 343 miliar won.

Para analis mencatat untuk selanjutnya Bursa Efek Korea akan sulit untuk terus berakhir di teritori postif karena terus meluasnya kasus skandal politik Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye dan semakin dekatnya pemilihan Presiden AS.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pasar finansial global saat ini berada dalam kondisi penyesuaian. Kemungkinan pasar finansial global untuk mengalami koreksi semakin meningkat sebagai dampak ketidakpastian yang meliputi pemilihan Presiden AS dan turunnya harga minyak dunia,ââÅ¡¬ kata Kim Jung-Hwan, analis Mirae Asset Dawoo Co, kepada Yonhap News.

Saham Samsung Electronics pada Kamis anjlok 1,64 persen, demikian juga saham Naver. Saham Korea Electric Power Corp turun 0,51 persen, saham Hyundai Motor melorot 2,15 persen, sedangkan saham Kia Motors meningkat 0,73 persen.  Saham AmorePacific naik 2 persen setelah sempat turun, akibat aksi beli para investor.

Dalam pasar mata uang, nilai tukar won terhadap dolar AS mencapai 1.139,60 won per dolar AS, naik 10,2 won dari sesi sebelumnya.

Indeks Shanghai Composite di Tiongkok naik 26,20 poin, atau sekitar 0,84 persen, menjadi 3.128,94. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melorot 126,99 poin, atau sekitar 0,56 persen, menjadi 22.683,51. Bursa Efek Tokyo, Jepang, libur hari ini karena masyarakat Negeri Sakura tengah merayakan Hari Budaya.