Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Kemarin Tercatat Senilai Rp11,24 Triliun dari 29 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di awal pekan, Senin (28/11) kemarin, tercatat masih cukup besar, yakni senilai Rp11,24 triliun dari 29 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,28 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0070 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp277 triliun dari 59 kali transaksi di harga rata - rata 100,57% dan diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0071 yaitu senilai Rp1,40 triliun dari 16 kali transaksi di harga rata - rata 104,58%,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Lebih lanjut diungkapkan, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp692,80 miliar dari 50 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B (SIKPPLN04B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp60 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 104,51% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2016 Seri B (BFIN03BCN1) senilai Rp46 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup melemah terbatas pada level 13532,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 7,00 pts (0,05%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Bergerak pada kisaran 13401 hingga 13538 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah mengalami penguatan sejak awal perdagangan namun menjelang berakhirnya sesi perdagangan, terlihat mengalami pelemahan di tengah mata uang regional yang cenderung mengalami penguatan terhadap dollar Amerika.

Penguatan mata uang regional dipimpin oleh Yen Jepang (JPY) diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Dollar Taiwan (TWD). Adapun mata uang regional yang mengalami pelemahan selain mata uang rupiah diantaranya adalah Rupee India (INR) dan Ringgit Malaysia (MYR).