Kenaikan Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Akhir Pekan Kemarin Berkisar Antara 1 - 7 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (25/11/2016), cenderung mengalami kenaikan di tengah sepinya perdagangan sebagai imbas atas liburnya pasar keuangan Amerika pada hari Kamis (24/11) yang lalu.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kenaikan imbal hasil berkisar antara 1 - 7 bps, yang terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dijelaskan, imbal hasil dari INDO-20 terlihat mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 2,901% setelah mengalami koreksi harga yang terbatas sebesar 5 bps. Sedangkan imbal hasil dari INDO-24 mengalami kenaikan sebesar 6 bps pada level 3,96% setelah mengalami koreksi harga sebesar 40 bps dan imbal hasil dari INDO-44 mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 5,144% setelah mengalami koreksi harga sebesar 65 bps.

Menurut I Made, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, investor asing lebih memilih untuk menempatkan dananya pada Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika dibandingkan dengan dengan mata uang rupiah yang terlihat pada semakin lebarnya selisih imbal hasil dari kedua surat utang tersebut dengan tenor yang sama.

Sementara itu, imbal hasil surat utang global pada perdagangan di akhir pekan kemarin bergerak bervariasi dimana imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas pada level 2,359%  dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,351% setelah kembali diperdagangkan di hari Jum'at (25/11).

Asal tahu saja, pada hari Kamis (24/11), tutur I Made, pasar keuangan Amerika libur dalam rangka pelaksanaan hari Thanksgiving. Sedangkan, imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup dengan mengalami penurunan masing - masing di level 0,229% dan 1,409% di tengah spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memperpanjang program QE seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Uni Eropa yang belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kondisi dari faktor eksternal kami perkirakan akan lebih mempengaruhi arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder di tengah minimnya katalis dari dalam negeri,ââÅ¡¬ tandas I Made.