Volume Perdagangan SUN pada Kamis Kemarin Senilai Rp10,87 Triliun dari 31 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Kamis (24/11) kemarin, tercatat senilai Rp10,87 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,88 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,933 triliun dari 61 kali transaksi dengan harga rata - rata sebesar 95,06% diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0056 senilai Rp1,53 triliun dari 21 kali transaksi di harga rata - rata 101,81%,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (25/11/2016).
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Adapun Obligasi Negara seri FR0072 masih menjadi Obligasi Negara yang paling sering diperdagangkan, sebanyak 134 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp865,2 miliar,ââÅ¡¬ sambungnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,03 triliun dari 38 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap IV Tahun 2016 Seri B (FIFA02BCN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp269 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,03% dan diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2016 Seri A (SMII01ACN1) senilai Rp160 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 99,88%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, sebesar 68,00 pts (0,50%) di level 13558,00 per dollar Amerika.
Bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13508,00 hingga 13586,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah menyentuh level terendahnya sejak bulan Juni 2016 seiring dengan pelemahan nilai tukar mata uang regional ditengah dollar Amerika yang mengalami penguatan terhadap mata uang global pasca disampaikannya notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

