Perubahan Tingkat Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Berkisar Antara 1 - 19 Bps
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 23 November 2016 kemarin, masih melanjutkan tren kenaikan seiring dengan berlanjutnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 19 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 6 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 1 - 11 tahun,ââÅ¡¬ ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 7 - 19 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga berkisar antara 10 - 50 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 5 - 12 bps didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 20 - 55 bps dan imbal hasil tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 12 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 4 bps didorong oleh adanya koreksi harga hingga 80 bps.
Menurut I Made, koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih dipengaruhi oleh faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan penguatan dollar Amerika terhadap mata uang global yang berada pada posisi tertingginya sejak tahun 2003.
Ditambahkan, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut mendorong investor asing untuk kembali melakukan penjualan Surat Utang Negara di pasar sekunder, dimana berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 21 November 2016, investor asing telah mencatatkan penjualan bersih (net sell) Surat Berharga Negara senilai Rp16,90 triliun sepanjang bulan November 2016. Dengan koreksi yang terjadi pada perdagangan kemarin, maka dalam sepekan imbal hasil Surat Utang Negara rata - rata telah mengalami kenaikan sebesar 26,38 bps.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kami melihat bahwa koreksi harga Surat Utang Negara yang terjadi saat ini lebih dipengaruhi oleh prospek pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dimana hal tersebut tercermin pada meningkatnya resiko nilai tukar di tengah penurunan angka CDS serta imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika yang justru mengalami penurunan,ââÅ¡¬ terangnya.
Secara keseluruhan, sambungnya, koreksi harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 7 bps di level 7,958% dan seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 10 bps di level 7,991%.
Adapun untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 8,280% dan untuk tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 8,343%.

