SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin Perubahan Imbal Hasilnya Bervariasi
Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pada hari Senin (21/11) kemarin, perubahan imbal hasilnya cukup bervariasi dengan tenor pendek yang cenderung mengalami kenaikan adapun pada tenor panjang terlihat mengalami penurunan yang terbatas.
"Imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 3 bps pada level 2,996% setelah mengalami koreksi harga sebesar 10 bps dan tingkat imbal hasil dari INDO-26 mengalami kenaikan yang kurang dari 1 bps di level 4,208% setelah mengalami koreksi harga sebesar 5 bps. Sedangkan imbal hasil dari INDO-46 mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 5,172% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 30 bps," terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Sementara itu, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,308% dari posisi penutupan di akhir pekan sebesar 2,356%, begitu pula dengan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) yang ditutup turun pada level 1,424% dari posisi penutupn di akhir pekan yang berada di level 1,453%.
Adapun imbal hasil surat utang Jepang ditutup turun di level 0,024% adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) ditutup pada pada level 0,271% setelah sempat mengalami kenaikan di level 0,291%.
Dari regional, lanjut I Made, surat utang India masih bergerak dalam tren penurunan di level 6,319% dari posisi penutupan sebelumnya di level 6,428% menjadikan surat utang India sebagai surat utang regional yang mengalami penurunan kedua terbesar sejak awal tahun 2016 setelah surat utang Jepang.
"Meredanya tekanan jual dari surat utang global kami perkirakan akan berdampak positif pada perdagangan hari ini terlebih didorong oleh adanya peluang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, seiring dengan pelemahan mata uang dollar Amerika terhadap mata uang global," tandas dia.

