Perubahan Tingkat Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Berkisar Antara 1 - 8 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 1 November 2016 kemarin, bergerak bervariasi di tengah pelaku pasar yang masih menantikan beberapa data ekonomi dari dalam dan luar neger dalam sepekan kedepan.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan kecenderungan mengalami penurunan pada tenor 3 - 20 tahun.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan pada tenor pendek hingga menengah serta beberapa seri Surat Utang Negara dengan tenor panjang.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kenaikan harga pada perdagangan kemarin didorong oleh faktor teknikal dimana investor kembali melakukan akumulasi pembelian terhadap beberapa seri Surat Utang Negara yang telah mengalami jenuh jual (oversold). Kenaikan harga Surat Utang Negara juga didukung oleh kembali masuknya investor ke instrumen Surat Utang Negara dimana hal tersebut tercermin pada data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan,ââÅ¡¬ papar I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (02/11/2016).

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan data per tanggal 28 Oktober 2016, kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami kenaikan senilai Rp1,362 triliun dibandingkan dengan posisi per tanggal 27 Oktober 2016.

Investor asing kembali melakukan akumulasi yang terlihat sejak tanggal 26 Oktober 2016, sehingga total kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara per tanggal 27 Oktober 2016 senilai Rp676,35 triliun atau setara dengan 38,45% dari total outstanding Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan.

Sementara itu, dari data ekonomi domestik, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pada bulan Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14% didorong oleh adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,24%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,56%; kelompok kesehatan sebesar 0,29%; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10%. Dengan inflasi di bulan Oktober tersebut maka tingkat inflasi tahun kalender (JanuariââÅ¡¬“Oktober) 2016 sebesar 2,11% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 3,31%. Laju inflasi di bulan Oktober tersebut masih sesuai dengan estimasi analis dimana perkiraan anggka inflasi sebesar 0,12% (MoM) dan sebesar 3,30% (YoY).

Secara keseluruhan, lanjut I Made, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil keseluruhan Surat Utang Negara seri acuan, dimana untuk tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 6,880%.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Adapun untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 7,593% dan 7,744%. Sedangkan untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 7,200%,ââÅ¡¬ tandasnya.