Volume Perdagangan SUN Kemarin, Tercatat Sebesar Rp12,10 Triliun dari 32 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Kamis (17/11) kemarin masih cukup tinggi, yakni tercatat sebesar Rp12,10 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp3,09 triliun.

"Obligasi Negara seri FR0069 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,51 triliun dari 20 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 101,53% diikuti oleh volume perdagangan dari Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12170106 senilai Rp1,4 triliun dengan harga rata - rata di level 99,18%," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Sementara itu, lanjut I Made, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp637 miliar dari 19 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

"Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012 Seri A (SMAR01ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp120 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% dan diikuti oleh Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 (PNBN01SBCN1) senilai Rp93 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,60%," terangnya.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup melemah sebesar 28,00 pts (0,21%) di level 13373,00 per dollar Amerika.

Bergerak dengan mengalami pelemahan pada kisaran 13331,00 hingga 13436,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang cukup bervariasi terhadap dollar Amerika.

Pelemahan mata uang regional pada perdagangan kemarin dipimpin oleh Ringgit Malaysia (MYR) setelah Bank Sentral Malaysia (BNM) menyatakan bahwa Bank Sentral masih akan membatasi aktivitas perdagangan yang mendorong spekulasi mata uang diikuti oleh mata uang Won Korea Selatan (KRW) dan Peso Philippina.

Adapun mata uang Rupee India (INR) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh Yuan China (CNY) dan Baht Thailand (THB).