Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin Bervariasi
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan Kamis (17/11) kemarin, terlihat bervariasi dimana untuk tenor pendek terlihat mengalami kenaikan.
Sementara itu, pada tenor menengah dan panjang mengalami penurunan dengan tingkat perubahan yang berkisar antara 1 - 12 bps seiring dengan terus membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka CDS.
"Imbal hasil dari INDO-20 mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 2,879% setelah mengalami kenaikan harga yang terbatas sebesar 3 bps. Sementara itu, imbal hasil dari INDO-26 mengalami penurunan sebesar 9 bps di level 4,036% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 70 bps dan imbal hasil dari INDO-46 yang mengalami penurunan sebesar 6 bps di level 5,079% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 100 bps," papar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Lebih lanjut dijelaskan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup naik ke level 2,324% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,223%, sebagai respon atas komentar Gubernur Bank Sentral Amerika, Janet Yellen, yang menyatakan bahwa, kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan dalam waktu dekat, sekaligus menambahkan bahwa kondisi akan cukup berbahaya apabila terlalu lama menunda untuk menerapkan kebijakan moneter ketat (tight monetary policy).
Ditambahkan, pada perdagangan Kamis (17/11) kemarin, imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga terlihat mengalami kenaikan di level 1,418% dari posisi sebelumnya di level 1,381%.
Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) terlihat mengalami penurunan terbatas di level 0,292% setelah sempat turun hingga level 0,278% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,296%.

