Penurunan Tingkat Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin Berkisar Antara 1 - 14 Bps
Pasardana.id - Penurunan imbal hasil juga terjadi pada Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan Rabu (16/11/2016) kemarin, seiring dengan membaiknya persepsi resiko yang tercermin pada penurunan angka CDS.
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika mengalami penurunan pada hampir keseluruhan seri dengan penurunan berkisar antara 1 - 14 bps.
"Imbal hasil dari INDO-20 mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 2,895%. Sementara itu imbal hasil dari INDO-26 mengalami penurunan sebesar 9 bps di level 4,130% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 70 bps dan imbal hasil dari INDO-46 yang mengalami penurunan sebesar 7 bps di level 5,136% didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 110 bps," terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Adapun imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,214% mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya di level 2,220% setelah sempat naik hingga ke level 2,261%.
Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup turun pada level 0,289% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,306% sedangkan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) justru terlihat naik ke level 1,384% dari posisi penutupn sebelumnya di level 1,377%.
Ditambahkan, imbal hasil surat utang Jepang juga mengalami kenaikan di level 0,018% setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) mengumumkan bahwa tidak ada perubahan kebijakan jumlah pembelian obligasi di pasar sekunder.
"Imbal hasil surat utang global pada perdagangan Rabu (16/11) kemarin, bergerak cukup bervariasi sebagai respon atas ekspektasi kebijakan Presiden terpilih Donald Trump serta kebijakan Bank Sentral Amerika yang akan diambil pada pertemuan di bulan Desember mendatang," tandas I Made.

