Tekanan Terhadap Rupiah Reda, Harga SUN Berdenominasi Dollar AS Sebagian Besar Naik Diperdagangan Kemarin

foto : istimewa

Pasardana.id - Membaiknya persepsi resiko serta meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga berdampak positif terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika diperdagangan Selasa (15/11/2016) kemarin.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (16/11/2016), harga Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika yang sebagian besar mengalami kenaikan telah berhasil mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara. Dijelaskan, imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun sebesar 8 bps di level 2,909% didorong oleh kenaikan harga yang sebesar 25 bps. Sementara itu, imbal hasil dari INDO-26 mengalami penurunan sebesar 27 bps di level 4,226% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 200 bps dan imbal hasil dari INDO-46 mengalami penurunan sebesar 32 bps di level 5,212% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 500 bps.

Sementara itu, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,224% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,262% di tengah investor yang juga masih menantikan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah Amerika dibawah pimpinan Donald Trump.

Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga terlihat mengalami penurunan, masing - masing di level 0,306% dan 1,376%.

Selain itu, koreksi harga yang terjadi pada surat utang global dalam beberapa hari terakhir turut mendorong kenaikan imbal hasil surat utang Jepang hingga masuk ke teritori positif meskipun pada perdagangan hari ini kembali dibuka pada teritori negative.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Meredanya tekanan jual di pasar surat utang global kami perkirakan juga akan berdampak positif pada perdagangan Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini (Rabu, 16/11/2016), baik dengan denominasi rupiah maupun dollar Amerika,ââÅ¡¬ tandas I Made.