Perubahan Tingkat Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Berkisar Antara 1 - 30 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 14 November 2016 kemarin, kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah masih kuatnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 30 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 9,6 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar didapati pada tenor 3 - 8 tahun.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 22 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 3 - 50 bps.

Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 13 - 30 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 140 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami kenaikan imbal hasil berkisar antara 1 - 25 bps dengan adanya koreksi harga yang berkisar antara 10 - 135 bps.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, berlanjutnya koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu ekspektasi kenaikan inflasi di Amerika serikat yang berimbas terhadap kenaikan imbal hasil dari US Treasury berdampak terhadap kenaikan imbal hasil surat utang global.

Dijelaskan, ekspektasi kenaikan laju inflasi di Amerika Serikat tidak lepas dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, di saat kampanye yaitu akan mendorong pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat melalui belanja infrastruktur dan beberapa kebijakan fiskal lainnya seperti pemangkasan pajak bagi perusahaan maupun perorangan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan kebijakan tersebut diharapkan dapat memicu laju pertumbuhan ekonomi serta tingkat konsumsi rumah tangga. Hanya saja kebijakan tersebut akan mendorong laju inflasi yang cukup tinggi dan akan diikuti oleh kebijakan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika yang berdampak negatif terhadap pasar surat utang global,ââÅ¡¬ terang I Made.

Sementara itu, lanjut I Made, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika juga turut memberikan tekanan terhadap pasar Surat Utang Negara dimana pada perdagangan kemarin nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sempat kembali berada pada level di atas 13500 per dollar Amerika.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Namun demikian, koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin tidak sebesar pada perdagangan di akhir pekan di tengah pelaku pasar yang tidak terlalu agresif melakukan penjualan Surat Utang Negara,ââÅ¡¬ ujarnya.

Secara keseluruhan, jelas dia, pergerakan harga yang mengalami penurunan pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 13 bps di level 7,623% dan tenor 10 tahun sebesar 3 bps di level 7,877%.

Adapun untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 9 bps di level 8,299% dan tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 8,368%.