Pelaku Perdagangan SUN Soroti Sentimen Ini. APa Saja?

foto : istimewa

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (15/11/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menyoroti beberapa faktor yang diprediksi bakal mempengaruhi pola perdagangan Surat Utang Negara pada hari ini, Selasa (15/11/2016).

Beberapa faktor yang dimaksud, yaitu;

1. Kembali naiknya imbal hasil dari US Treasury setelah libur perdagangan di akhir pekan kemarin.

2. Secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara keseluruhan masih berada pada tren penurunan sehingga masih terbuka untuk melanjutkan tren penurunan dalam jangka pendek.

3. Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami penurunan pasca pelaksanaan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat.

4. PT Pemeringkat Efek Indonesia menetapkan peringkat "idBBB" terhadap peringkat Medium Term Note PT Len Industri (Persero) yang akan jatuh tempo.

5. Peringkat PT Bank Resona Perdania dipertahankan pada peringkat "idAA-" oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Rekomendasi:

Dengan pertimbangan dari beberapa faktor tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Bagi investor denga horizon investasi jangka panjang maupun Industri Keuangan Non Bank (IKNB), koreksi harga yang terjadi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk kembali melakukan akumulasi pembelian secara bertahap guna memenuhi ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara yang rata - rata telah berada di atas 7,5% untuk tenor di atas 5 tahun, cukup menarik dibandingkan dengan tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh produk deposito perbankan.

Beberapa seri yang cukup menarik untuk diakumulasi diantaranya adalah FR0053, FR0061, FR0070, FR0056, FR0059, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068 dan FR0072.

Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka pendek, kami masih merekomendasikan strategi trading jangka pendek di tengah fluktuasi harga Surat Utang Negara dengan opsi untuk menggeser portofolio dari tenor panjang ke tenor pendek.