Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Akhir Pekan Kemarin Tercatat Senilai Rp22,25 Triliun dari 36 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan (Jumat, 11/11/2016) kemarin, tercatat senilai Rp22,25 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp11,55 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0073 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai RP4,78 triliun dari 80 kali transaksi diikuti oleh Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp3,78 triliun dari 121 kali transaksi,ââÅ¡¬ ungkap analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Sementara itu, lanjut I Made, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp824,20 miliar dari 22 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap IV Tahun 2016 Seri B (FIFA02BCN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp240 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,10% dan diikuti oleh transaksi Obligasi Surya Semesta Internusa I Tahun 2012 Seri B (SSIA01B) senilai Rp189 miliar dari 13 kali transaksi di harga rata - rata 100,20%.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan ditutup melemah sebesar 245,00 pts (1,86%) pada level 13383,00 per dollar Amerika.

Bergerak pada kisaran 13264,00 hingga 13865,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah terlihat mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan dan bahkan sempat menembus level 13800 per dollar Amerika sebelum Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas.

Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan pelemahan mata uang regional dan negara berkembang terhadap dollar Amerika, dimana pada akhir pekan kemarin rupiah memimpin pelemahan mata uang regional serta diikuti oleh Rupee India (INR) dan Dollar Taiwan (TWD).