Kenaikan Imbal Hasil SUN Diperdagangan Jumat Kemarin Mengalami Lonjakan yang Berkisar Antara 3 - 50 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at 11 November 2016 lalu, mengalami lonjakan kenaikan imbal hasil seiring dengan meningkatnya persepsi resiko di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global.

Kenaikan imbal hasil berkisar antara 3 - 50 bps dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan tenor Surat Utang Negara dimana imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-2 tahun) terlihat mengalami penurunan, sementara itu tenor di atas 2 tahun mengalami kenaikan.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara pada hari Jum'at kemarin, didorong oleh koreksi harga di pasar sekunder yang cukup besar higga mencapai 350 bps untuk Surat Utang Negara dengan tenor penjang di tengah meningkatnya persepsi resiko yang tercermin pada kenaikan angka CDS yang menembus level 175 bps.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kami melihat bahwa koreksi yang terjadi pada pasar Surat Utang Negara di akhir pekan kemarin lebih dipengaruhi oleh sentimen dari eksternal, termasuk diantaranya adalah penguatan mata uang dollar Amerika terhadap mata uang global, termasuk terhadap sebagian besar mata uang negara berkembang (Emerging Market),ââÅ¡¬ jelas I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (14/11/2016). 

Dijelaskan, koreksi harga pada perdagangan di akhir pekan terjadi sejak awal perdagangan dimana pada saat yang bersamaan, nilai tukar rupiah juga terlihat mengalami pelemahan menembus level 13800 per dollar Amerika.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup besar dan terjadi secara tiba - tiba tersebut meningkatkan kekhawatiran investor terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara sehingga mendorong investor untuk penjualan Surat Utang Negara yang cukup besar di pasar sekunder, tercermin pada meningkatnya volume perdagangan Surat Utang Negara,ââÅ¡¬ terang dia.

Ditambahkan, koreksi harga yang cukup besar tersebut mendorong Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar Surat Utang Negara dengan melakukan pembelian, dimana dilaporkan bahwa Bank Indonesia melakukan pembelian senilai Rp5,15 triliun. Pada saat yang sama Kementrian Keuangan juga melakukan pembelian secara langsung dengan nilai pembelian kembali sebesar Rp500 miliar. Koreksi yang terjadi di pasar sekunder mulai mereda setelah Bank Indonesia melakukan intervensi dan nilai tukar rupiah mulai menjauh dari posisi terlemahnya pada perdagangan di akhir pekan.

Secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan telah mendorong terjadinya lonjakan kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dimana untuk tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 46 bps di level 7,493% dan untuk tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 41 bps di level 7,839%. Adapun untuk tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 32 bps do level 8,213% dan untuk tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 35 bps di level 8,328%.