MARKET REVIEW Jumat (11/11/2016)
Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (11/11/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital menyoroti beberapa faktor dari dalam dan luar negeri yang diprediksi dapat menjadi katalis dalam perdagangan di bursa saham hari ini, Jumat (11/11/2016).
Berikut ini market review yang dimaksud;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup bervariasi, dimana Dow Jones tercatat menguat +1.17% pada level 18,807.88, S&P 500 tercatat menguat +0.20% pada level 2,167.48 dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.81% pada level 5,208.80.
EIDO mengalami pelemahan sebesar -4.53% pada level 24.46. Dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, pasar berspekulasi bahwa figure Trump yang merupakan pengusaha dapat membawa perekonomian Amerika Serikat menjadi lebih baik.
Donald Trump menganggarkan sebesar $ 550 Milyar untuk pembangunan Infrastruktur atau sebesar dua kali lipat dana yang dianggarkan oleh Hillary Clinton. Trump juga diperkirakan akan melakukan kebijakan fiskal untuk memacu perekonomian Amerika Serikat, pajak akan diturunkan, regulasi perusahaan akan dipermudah dan peningkatan belanja pemerintah untuk memacu perekonomian Amerika Serikat.
Tetapi beberapa kebijakan kontroversial dari Donald Trump juga dikhawatirkan oleh pasar, seperti Anti Imigrasi, Anti Perdagangan Bebas dan Anti Glogalisasi.
Dollar Spot Index menurut data Bloomberg mengalami penguatan sebesar +0.34% pada level 98.842.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia mengalami pelemahan, dimana minyak WTI tercatat melemah sebesar -1.77% pada level 44.47 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -1.45% pada level 45.69 USD/barel.
Harga Emas mengalami pelemahan -1.56% pada level 1,258, harga batu bara untuk kontrak bulan Januari 2017 tercatat melemah sebesar -1.44% pada level 99.45 USD/metric tonnes. Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penguatan sebesar +1.72% pada level 2,894 RM. Tetapi disisi lain, harga tembaga tercatat mengalami peningkatan sebesar +3.5% pada level $5,601 per metric ton.
Penguatan harga tembaga terjadi karena Donald Trump memiliki kebijakan akan membangun kembali infrastruktur Amerika Serikat selama 5 tahun mendatang, pembangunan bandara di Amerika Serikat akan meningkatkan permintaan akan tembaga.
Indonesia Market
Dari dalam negeri, penjualan ritel bulan September tercatat mengalami pertumbuhan yang sangat rendah yaitu sebesar 6.5% YoY apabila dibandingkan dengan bulan Agustus yang tercatat sebesar 11.4% YoY.
Property Price Index juga hanya tumbuh sebesar 2.75% YoY pada kuartal III 2016, lebih rendah dari kuartal II 2016 yang tercatat sebesar 3.39% YoY.
Disisi lain, Pemerintah memastikan bahwa cash flow tetap terjaga dan belanja pemerintah yang diperkirakan cukup tinggi pada kuartal IV 2016 akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2016 pada kisaran 5%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin realisasi belanja hingga akhir tahun akan di atas 96% dari target. Dalam hitung-hitungan pemerintah, sepanjang triwulan IV nanti pemerintah akan mendorong realisasi belanja hingga Rp 600,6 triliun dan penerimaan negara yang akan terhimpun Rp 486,1 triliun. Jumlah itu sudah memperhitungkan pemangaksan anggaran yang dilakukan terhadap anggaran transfer daerah dan belanaj Kementerian/Lembaga (K/L).
Dengan perhitungan itu, ada sisa pembiayaan yang harus dilakukan sekitar Rp 214,5 triliun. Jumlah itu rencananya akan dialokasikan untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar domestik dan luar negeri.
Selain itu, untuk tahun 2017, pemerintah mempersiapkan prefunding sebagai dana awal semester I 2017. Dana yang dipersiapkan diperkirakan akan mencapai Rp 40 Triliun. Sehingga pada awal tahun 2017, Pemerintah tidak kesulitan dalam anggaran belanjar 2017.
Pada perdagangan kemarin, 10 November 2016, IHSG tercatat mengalami peningkatan sebesar +35.985 poin atau sebesar +0.665% pada level 5,450.306.
Penguatan terjadi Karena sentiment dari terpilihnya Donald Trump, sebelumnya pasar khawatir apabila Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, karena beberapa kebijakan pada masa kampanye dinilai cukup kontroversial dan merugikan partner perdagangan seperti Indonesia, tetapi pada pidato kemenangannya Donald Trump justru lebih tenang dan mengajak seluruh petinggi Amerika Serikat untuk bersama mendamaikan Amerika Serikat. Hal tersebut menyebabkan IHSG mengalami rebound.
Tetapi Investor perlu mewaspadai pergerakan EIDO pada hari ini, dimana EIDO mengalami pelemahan cukup signifikan sebesar -4.53% dan pada perdagangan kemarin Investor Asing masih mencatatkan net sell sebesar -276.7 milyar ketika IHSG mengalami penguatan.
Terlihat bahwa Investor Asing masih melakukan aksi profit taking dan menunggu kepastian kebijakan dari Donald Trump.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan mengalami konsolidasi dengan kecenderungan mengalami pelemahan pada range harga 5,380 - 5,480.
Perkembangan ekonomi Indonesia di sisa tahun 2016 cederung mengalami perlambatan, dan investor harus tetap memperhatikan resiko yang ada.

