ANALIS : Harga SUN Hari Ini Cenderung Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas dengan adanya peluang untuk mengalami kenaikan terhadap seri - seri Surat Utang Negara yang telah memasuki area jenuh jual (oversold).
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, pelaku pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) dan Bank Sentral Australia (RBA) yang berakhir pada hari ini dimana analis memperkirakan bahwa BOJ dan RBA tidak akan banyak perubahan terhadap kebijakan moneternya.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Selain itu, pelaku pasar global kami perkirakan masih akan cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di tengah ketidakpastian jelang pelaksanaan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat,ââÅ¡¬ terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (01/11/2016).
Lebih lanjut diungkapkan, imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan dimana untuk imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 1,836% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,848%.
Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup turun terbatas pada level 0,163% dari posisi penutupan sebelumnya di kisaran 0,166% setelah sempat menyentuh di bawah level 0,155% pada perdagangan di hari Senin.
Adapun dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan data inflasi bulan Oktober 2016, dimana analis memperkirakan bahwa di bulan Oktober terjadi inflasi sebesar 0,12% (MoM) dengan inflasi tahunan sebesar 3,29%. Selain itu, pelaku pasar akan mencermati pelaksanaan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dimana pemerintah akan mentargetkan penerbitan Surat Berharga Negara senilai Rp3 triliun dari empat seri SBSN yang ditwarkan kepada investor.
Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak dalam tren penurunan untuk tenor di atas 10 tahun sehingga masih terbuka peluang terjadinya koreksi harga. Namun demikian, adanya koreksi harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mendorong harga Surat Utang Negara dengan tenor panjang memasuki area jenuh jual (oversold) sehingga membuka peluang terjadinya kenaikan harga secara teknikal.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut kami menyarankan kepada investor dengan horizon investasi jangka pendek untuk melaukan strategi trading dengan melakukan penggeseran portofolio dari tenor panjang ke tenor pendek. Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, dapat memanfaatkan koreksi harga untuk melakukan akumulasi secara bertahap di tengah kondisi tingkat imbal hasil Surat Utang Negara yang cukup menarik untuk diakumulasi,ââÅ¡¬ tandas I Made.

