Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Cenderung Naik
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 6 Oktober 2016 kemarin bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga mengalami kenaikan.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 1,4 bps.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 2 - 4 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 4 - 15 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 4 bps setelah terjadi koreksi harga yang berkisar antara 7 - 15 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami kenaikan imbal hasil yang berkisar antara 1 - 4 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 3 - 30 bps.
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan sehingga menyebabkan kenaikan imbal hasil pada perdagangan kemarin terjadi seiring dengan pergerakan surat utang global yang juga mengalami kenaikan pada perdagangan sebelumnya.
"Spekulasi terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) di akhir tahun 2016 serta rencana pengurangan pembelian aset obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB) telah mendorong investor untuk melakukan antisipasi dengan melakukan penjualan instrumen berbasis surat utang sehingga berdampak terhadap koreksi harga Surat Utang Negara di pasar domestik maupun terhadap Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang asing," papar I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 3 bps sehingga posisinya kembali di atas level 7,00% yaitu pada level 7,018%.
Sementara itu, koreksi harga juga telah mendorong kenaikan imbal hasil seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 15 tahun masing - masing sebesar 2 bps di level 6,817% dan 7,257% serta kenaikan imbal hasil seri acuan dengan tenor 20 tahun sebesar 3 bps di level 7,374%.

