Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin Alami Kenaikan Berkisar 1 - 7 bps
Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika diperdagangan Kamis (6/10/2016) kemarin, adanya koreksi harga juga telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil yang terjadi pada hampir keseluruhan seri dengan kenaikan imbal hasil yang berkisar antara 1 - 7 bps dimana tenor pendek mengalami kenaikan imbal hasil yang cukup besar.
"Imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan mengalami kenaikan sebesar 3 bps pada level 2,306%. Sedangkan imbal hasil dari INDO-26 dan INDO-46 masing - masing mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 3,298% dan 4,362% setelah mengalami koreksi harga yang sebesar 15 bps dan 35 bps," terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Sementara itu, imbal hasil dari US Treasury pada perdagangan kemarin ditutup naik pada level 1,73% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,703% di tengah investor yang masih menantikan data sektor tenaga kerja yang akan disampaikan pada hari Jum'at waktu setempat.
Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup pada level -0,018% mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya yang berada pada level -0,006% dan imbal hasil dari surat utang Jepang yang juga ditutup dengan penurunan terbatas di level -0,063%.
"Spekulasi terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) di akhir tahun 2016 serta rencana pengurangan pembelian aset obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB) telah mendorong investor untuk melakukan antisipasi dengan melakukan penjualan instrumen berbasis surat utang sehingga berdampak terhadap koreksi harga Surat Utang Negara di pasar domestik maupun terhadap Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang asing," papar I Made.
Secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 3 bps sehingga posisinya kembali di atas level 7,00% yaitu pada level 7,018%.
Sementara itu, koreksi harga juga telah mendorong kenaikan imbal hasil seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 15 tahun masing - masing sebesar 2 bps di level 6,817% dan 7,257% serta kenaikan imbal hasil seri acuan dengan tenor 20 tahun sebesar 3 bps di level 7,374%.

