Minim Katalis, Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Bergerak Terbatas
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 5 Oktober 2016 kemarin, masih bergerak terbatas dangan arah perubahan yang bervariasi di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang relatif terbatas berkisar antara 2 - 15 bps.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar 1 - 2 bps didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 2 - 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 2 -10.
Sedangkan untuk tenor panjang (di atas 7 tahun) perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 2 - 15 bps.
Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin, turut dipengaruhi oleh minimnya katalis dari dalam dan luar negeri di tengah investor yang masih menantikan data ekonomi global.
"Data sektor tenaga kerja Amerika yang akan dirilis pada akhir pekan nanti menjadi salah satu agenda yang dinantikan oleh investor sebelum kembali melakukan transaksi di pasar sekunder. Selain itu, pelaku pasar juga masih mencermati perkembangan politik di Amerika jelang pelaksanaan pemilihan Presiden di bulan November 2016 dan dari dalam negeri, perkembangan program amnesti pajak masih akan menjadi perhatian investor," papar I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Ditambahkan, dengan terbatasnya pergerakan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan juga terlihat terbatas dimana untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun mengalami kenaikan masing - masing sebesar 3 bps di level 6,797% dan 2 bps di level 6,989%.
Sementara itu, untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami perubahan di bawah 1 bps di level 7,235% dan 7,346%.
Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin, senilai Rp6,02 triliun dari 29 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya.

