Perdagangan SUN Kemarin : Perubahan Tingkat Imbal Hasil Berkisar Antara 1 - 5 bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, Rabu (5/10/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 4 Oktober 2016 kemarin, masih menunjukkan pergerakan yang bervariasi dengan tingkat perubahan imbal hasil yang terlihat terbatas di tengah rendahnya volume perdagangan.

"Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps dimana penurunan imbal hasil didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor di atas 5 tahun," ujarnya.

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1 - 4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 3 - 5 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 5 - 20 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang cenderung mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 5 - 30 bps.

Ditambahkan, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih menunjukkan kenaikan melanjutkan kenaikan harga yang terjadi pada hari Senin setelah pada pekan sebelumnya bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh aksi investor yang melakukan profit taking.

"Hanya saja kenaikan harga yang terjadi pada dua hari perdagangan di bulan Oktober selain masih terbatas juga tidak didukung oleh volume perdagangan yang cukup besar, mengindikasikan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di tengah investor global yang masih mencermati penyelesaian denda dari Deutsche Bank serta data ekonomi global yang akan disampaikan pada pekan ini," terang I Made.

Sehingga secara keseluruhan, lanjut dia, kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin hanya mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 1 bps untuk tenor 5 tahun di level 6,77% dan masing - masing sebesar 2 bps untuk tenor 10 tahun di level 6,97%; tenor 15 tahun di level 7,23% serta tenor 20 tahun di level 7,33%.

Sementara itu, volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp4,25 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan senilai Rp1,35 triliun.