ANALIS : Aksi Profit Taking dan Pelemahan Bursa Wall Street 'Hantui' Pergerakan IHSG Hari Ini

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan bahwa IHSG akan mengalami koreksi, selain karena aksi profit taking, pelemahan Bursa Wall Street juga akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

"Tetapi pelemahan akan bersifat terbatas karena IHSG masih akan ditopang sektor komoditas sebagai imbas dari penguatan harga minyak mentah dunia.

IHSG akan mencoba menguji level resistance pada 5,475 dan apabila resistance tersebut tidak mampu ditembus, maka IHSG akan berbalik arah dan cenderung melemah," ungkap Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Menurutnya, IHSG diperkirakan akan bergerak pada range harga 5,360 - 5,475.

"Investor dapat mencermati stock pick kami : EXCL TP 2,920, BMRI TP 11,650, ELSA TP 496, PTBA TP 10,300, INCO TP 3,300," jelasnya.

Asal tahu saja, Bursa Wall Street ditutup mengalami koreksi pada perdagangan kemarin, dimana Dow Jones tercatat melemah -0.30% pada level 18,253.85, S&P 500 tercatat melemah -0.33% pada level 2,161.20 dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.21% pada level 5,300.88.

"Pelemahan Bursa Wall Street terjadi setelah data manufaktur Amerika Serikat menunjukkan tanda - tanda ekspansi dan hal tersebut akan menguatkan spekulasi bahwa The Fed akan optimis menaikkan suku bunga acuan Amerika Serikat pada sisa bulan tahun 2016 ini," ungkap Putu.

Ditambahkan, dari dalam negeri, data ekonomi tercatat cukup positif, dimana Nikkei Manufacturing PMI bulan September tercatat mengalami penguatan menjadi 50.9, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 50.4.

Inflasi bulanan untuk bulan September tercatat sebesar +0.22%, jauh lebih baik dari bulan Agustus yang tercatat deflasi -0.02%, secara tahunan inflasi tercatat sebesar 3.07% YoY, lebih baik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2.79% YoY.

"Kami memperkirakan hingga akhir tahun 2016 Inflasi Indonesia akan berada dibawah target Bank Indonesia yan sebesar 4%. Data Tourist Arrivals juga cukup positif dan tercatat sebesar 16.14% YoY pada bulan Agustus, walaupun angka tersebut masih lebih rendah dari bulan Juli yang tercatat sebesar 20.13% YoY," tandas Putu.