MARKET REVIEW Rabu (26 Oktober 2016)

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya, Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa sentiment baik dari domestik maupun eksternal yang dapat mempengaruhi perdagangan di lantai bursa pada hari ini, Rabu (26/10/2016).

Berikut rincian market review yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami pelemahan, dimana Dow Jones tercatat melemah -0.30% pada level 18,169.27, S&P500 tercatat melemah -0.38% pada level 2,143.16 dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.50% pada level 5,283.40. EIDO mengalami penurunan sebesar -0.30% pada level 26.30.

Penurunan Bursa Wall Street dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya rilis data kinerja keuangan emiten Bursa Wall Street, data Indeks Kepercayaan Konsumen Amerika Serikat dan Investor masih terus mencermati atau bertaruh akan kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan naik pada bulan Desember 2016.

Indeks Kepercayaan Konsumen Amerika Serikat mengalami penurunan menjadi 98.6 pada bulan Oktober, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 103.5.

Angka tersebut juga lebih rendah dari consensus yang sebesar 101, hal tersebut disebabkan oleh minimnya optimism rumah tangga terhadap pasar tenaga kerja.

Data kinerja keuangan perusahaan besar Amerika Serikat tidak terlalu memuaskan, dimana Apple Inc mencatatkan penurunan kinerja, hal tersebut dikarenakan Iphone yang merupakan produk penunjang Apple mengalami penurunan penjualan untuk pertama kalinya sejak tahun 2001, 3M memangkas proyeksi laba untuk tahun 2016, Caterpillar memangkas estimasi penjualan tahun ini. Hampir sebagian besar emiten bursa Wall Street memangkas estimasi kinerjanya.

Harga Minyak

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan, dimana minyak WTI tercatat melemah sebesar -1.30% pada level 49.31USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar-1.30% pada level 50.79USD/barel. Penurunan harga minyak dunia kembali terjadi setelah utusan Rusia, Vladimir Voronkov mengatakan bahwa pemangkasan produksi minyak mentah bukan merupakan pilihan untuk Rusia saat ini, dengan kata lain bahwa Rusia tidak sepenuhnya yakin akan bergabung bersama OPEC untuk menstabilkan harga minyak mentah dunia.

Selain itu, survey Bloomberg juga mencatatkan bahwa pasokan minyak mentah Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 2 juta barel minggu lalu, tetapi EIA sendiri belum merilis hasil dari pasokan minyak mentah Amerika Serikat.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, Pemerintah mengklaim bahwa 13 paket kebijakan ekonomi telah mendorong investasi senilai 300 triliun, salah satu paket kebijakan yang berhasil mengundang investasi adalah penyederhanaan perizinan investasi.

Melalui perizinan investasi 3 jam yang terbit melalui Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II, sudah berhasil menyedot investasi Rp291 triliun dan menyerap sekitar 77 ribu tenaga kerja baru.

Paket Kebijakan Ekonomi VI yang berisi pemberian fasilitas pajak dan kemudahan investasi dikawasan ekonomi khusus (KEK) juga berhasil menyedot investasi sebesar Rp 33,88 triliun sampai September 2016.

Bank dunia juga memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5.3% pada tahun 2017, hal tersebut dipengaruhi oleh RAPBN 2017 lebih realistis dan risiko fiscal telah mereda karena penerimaan dan pengeluaran dalam RAPBN 2017 lebih realistis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada perdagangan kemarin, Selasa, 25 Oktober 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami pelemahan sebesar-23.177 poin atau-0.428% pada level 5,397.821.

Pelemahan terjadi ditengah periode rilis kinerja keuangan emiten kuartal III. Tetapi investor asing masih mencatatkan net buy sebesar 118.9 Milyar.

Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami kenaikan dan bersifat terbatas.

Kenaikan IHSG akan dipengaruhi oleh data kinerja keuangan emiten berkapitalisasi besar, seperti TLKM yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III yang sebesar 27.6% YoY dan UNVR, yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III sebesar 13% YoY.

Tetapi Investor harus tetap mewaspadai sentiment global, yaitu penurunan Bursa Wall Street dan penurunan harga minyak mentah dunia, Karena sentiment tersebut akan menghambat laju IHSG.

IHSG masih akan mencoba bergerak menguji level resistance pada area 5,445 - 5,447 secara teknikal.

Apabila level tersebut berhasil ditembus maka penguatan akan berlanjut menuju resistance selanjutnya pada level 5,484.