MARKET REVIEW Tanggal 25 Oktober 2016
Pasardana.id - Dalam paparan riset yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (25/10/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan mengungkapkan beberapa sentiment yang diperkirakan dapat mempengaruhi perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini.
Berikut beberapa sentiment yang dimaksud;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan, dimana Dow Jones tercatat menguat +0.43% pada level 18,223.03, S&P500 tercatat menguat +0.47% pada level 2,151.33 dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +1.00% pada level 5,309.83. EIDO mengalami penurunan sebesar-0.42% pada level 26.38.
Kenaikan Bursa Wall Street lebih dipengaruhi oleh aksi korporasi dari beberapa emiten Bursa WallStreet, diantaranya Rockwell Collins Inc mengatakan akan membeli Saham B/E Aerospace Inc senilai US$6,4miliar, TDA meritrade Holding Corp akan membeli Scottrade Financial Services Inc dan hal tersebut telah disetujui oleh pemegang saham mayoritas dari TDA meritrade Holding Corp, AT&T Inc membeli Time Warner Inc senilai US$85.4 miliar.
Tetapi Treasuries atau Surat Utang Negara Amerika Serikat mengalami penurunan setelah data mannufaktur Amerika Serikat tercatat sebesar 53.2, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 51.5 dan hasil tersebut merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir.
Dengan adanya rilis data tersebut, maka membuat Investor kembali mencermati kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan pada bulan Desember.
Harga Minyak
Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan, dimana minyak WTI tercatat melemah sebesar-0.51% pada level 50.59 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -0.50% pada level 51.52USD/barel.
Penurunan harga minyak mentah dunia dipengaruhi beberapa factor, diantaranya pernyataan Menteri Perminyakan Irak Jabbar Al-Luaibi mengatakan agar Irak dikecualikan dalam pembatasan output produksi karena sedang menghadapi perang menghadapi militantsi Irak, selain itu Rusia kembali berulah dengan menolak untuk bergabung bersam OPEC dalam menstabilkan harga minyak.
Disisi lain, Baker Hughes Inc mengatakan bahwa pengeboran minyak akan meningkat untuk pecan kedelapan. Fluktuasi harga minyak mentah dunia akan terus terjadi hingga OPEC memastikan penerapan kesepakatan pemangkasan output produksi pada KTT bulan November mendatang.
Eropa
Dari Eropa, bursa saham mengalami peningkatan pada sector keuangan akibat optimism Investor terhadap data kinerja keuangan emiten. Tetapi Investor cenderung melakukan penjualan terhadap saham - saham defensif. Data manufaktur pada bulan Oktober juga menopang kinerja bursa saham Eropa dan tercatat sebesar 53.3 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 52.6.
Dari dalam negeri
Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah menyiapkan lima strategi fiscal untuk mendorong ekonomi Tanah Air. Strategi ini diharapkan menjadi respon dari masih lemahnya perekonomian, walau pelonggaran moneter telah dilakukan.
Lima langkah fiscal tersebut adalah mendorong dana repatriasi amnesty pajak memberikan dampak signifikan kekegiatan perekonomian, memantau kinerja BadanUsaha Milik Negara (BUMN) yang mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN), meninjau kembali pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM), kebijakan fiscal juga akan dipakai untuk memangkas kesenjangan perekonomian antar daerah dan yang kelima adalah pemerintah akan mengandalkan penyerapan anggaran belanja kementerian dan lembaga agar menjadi stimulus perekonomian.
Tahun ini, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan yakin, penyerapan anggaran belanja kementerian dan lembaga bisa mencapai 95% - 100%. Terobosan fiscal memang perlu dilakukan agar ekonomi bisa bergeliat lagi.
"Menurut kami, seluruh kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sebaiknya dikontrol oleh kementrian terkait agar kebijakan menjadi tepat sasaran serta efektif dan efisien," terang Putu.
Adapun pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali mengalami peningkatan ditopang oleh peningkatan Bursa Wall Street dan Bursa Eropa. Selain itu, data kinerja keuangan emiten juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG kedepan.
"IHSG akan mencoba bergerak menguji level resistance pada area 5,445 - 5,447 secara teknikal, dan apabila level tersebut berhasil ditembus maka penguatan akan berlanjut menuju resistance selanjutnya pada level 5,484," pungkas Putu.

