Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin Bergerak Bervariasi

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta (25/10/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika diperdagangan Senin (24/10) kemarin, tingkat imbal hasilnya bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan pada tenor pajang sementara itu terlihat mengalami kenaikan pada tenor pendek.

"Imbal hasil dari INDO-20 mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 2,325% setelah mengalami kenaikan harga terbatas sebesar 5 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-46 mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 4,441% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 25 bps," ungkap I Made.

Sedangkan imbal hasil dari INDO-26 mengalami penurunan imbal hasil yang kurang dari 1 bps pada level 3,391%. Sementara itu, beberapa seri yang mengalami kenaikan imbal hasil, diantaranya adalah INDO17 dan INDO-18.

Adapun imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup naik pada level 1,765% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,736% setelah data indek manufaktur Amerika menunjukkan peningkatan dibandingkan periode sebelumnya di tengah pelaku pasar yang mencermati beberapa agenda pidato pejabat Bank Sentral Amerika berkaitan dengan kebijakan moneter yang akan mereka terapkan.

Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup pada level 0,028% naik dari posisi penutupan sebelumnya meskipun sempat berada di teritori negatif pada awal hingga pertengahan sesi perdagangan.

"Kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin juga didukung oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta turunnya imbal hasil surat utang global," ujar I Made.

Secara keseluruhan, lanjut dia, kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 9 bps di level 6,820% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 4 bps di level 7,011%.

Adapun untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun masing - masing mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3 bps dan 2 bps di level 7,383% dan 7,568%.