Perubahan Tingkat Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Berkisar 1 - 4 bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 18 Oktober 2016 kemarin, masih menunjukkan kenaikan di tengah masih berlanjutnya aksi jual oleh investor asing.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 2,3 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara dengan tenor di atas 10 tahun.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih menunjukkan koreksi harga di tangah masih berlanjutnya penjualan Surat Utang Negara oleh investor asing.

Dijelaskan, hingga 17 Oktober 2016, investor asing mencatatkan penjualan bersih Surat Utang Negara senilai Rp9,83 triliun di sepanjang bulan Oktober 2016 dengan kepemilikan di Surat Berharga Negara senilai Rp675,15 triliun atau setara dengan 38,89% dari total Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mengalami peningkatan terutama pada tenor menengah hingga panjang. Faktor penguatan nilai tukar rupiah serta meredanya tekanan jual di pasar surat utang global tidak cukup mampu menahan koreksi harga yang terjadi pada perdagangan di hari Selasa,ââÅ¡¬ terangnya kepada Pasardana.id, Rabu (19/10/2016).

Sehingga secara keseluruhan, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin kembali mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 2 bps untk tenor 5 tahun di level 6,970% dan 10 tahun di level 7,072%. Sementara itu, untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan masing - masing sebesar sebesar 4 bps di level 7,376% dan 7,533%.

Adapun dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diadakan kemarin, pemerintah meraup dana senilai Rp2,52 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp4,03 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kondisi pasar Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir turut mempengaruhi penurunan jumlah penawaran yang masuk, dimana pada lelang sebelumnya penawaran yang masuk mencapai Rp5,42 triliun dengan jumlah yang dimenangkan senilai Rp3,55 triliun,ââÅ¡¬ tandasnya.