ANALIS : Tekanan Jual Mereda, Harga SUN Akan Bergerak Bervariasi

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan bergerak bervariasi dengan meredanya tekanan jual setelah imbal hasil surat utang global kembali mengalami penurunan pada perdagangan di hari Senin. 

Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (18/10/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 1,768% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,799% di tengah pelaku pasar yang masih mencari sinyal kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika.

Sementara itu imbal hasil Surat Utang Jermen (Bund) dengan tenor yang sama pada perdagangan kemarin ditutup turun terbatas di level 0,052% dari posisi penutupan di akhir pekan di level 0,056% setelah sempat menyentuh level tertingginya pada perdagangan kemarin di kisaran 0,10% yang merupakan posisi tertingginya dalam empat bulan terakhir.

Adapun imbal hasil surat utang Jepang ditutup naik terbatas di level -0,057% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,059%.

Sedangkan dari faktor domestik, terang I Made, pelaku pasar akan menantikan pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 - 20 Oktober 2016 dimana analis memperkirakan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,00%.

"Secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren penurunan sehingga kami perkirakan dalam jangka pendek harga Surat Utang Negara masih akan berpeluang mengalami penurunan," ujarnya.

Ditambahkan, dengan pertimbangan beberapa faktor di atas disarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi pasar Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi.

"Adapun bagi investor yang berencana untuk menempatkan dananya pada instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dapat mengikuti pelaksanaan lelang hari ini, dimana pemerintah berencana menerbitkan SBSN senilai Rp3 triliun dari empat seri SBSN yang ditawarkan kepada investor," tandasnya.